Catatan Akhir Tahun Taufik Jursal Effendi, PSSI Harus Tinggalkan Model Rekrut Pemain dengan Cara Instan
DIFANEWS.COM – Prestasi olahraga, tak terkecuali sepakbola, memang tak bisa disulap, bahkan ketika PSSI melalui kebijakan naturalisasinya sekali pun.
Kita sudah melihat bagaimana langkah tim-tim sepakbola Indonesia saat ini, mulai dari tim U17 hingga senior. Ada yang gagal dan terhenti di tengah jalan, ada yang masih menyimpan harapan.
Prestasi olahraaga, termasuk sepakbola, pada dasarnya harus dicetak melalui pembinaan yang berjenjang dan dilakukan secara profesional, komitmen tinggi, kejujuran di setiap elemennya.
Selain melakukan pembinaan secara tim di tingkat pusat, PSSI juga wajib memberikan blue print pembinaan yang seragam di semua Asprov hingga Askot PSSI. Pasalnya, PSSI dipastikan akan terus kesulitan mendapatkan bibit pemain yang secara teknis berkualitas jika pembinaan pemain di level grassroot tidak terpola dan terintegrasi dengan baik.
Di level bawah, pembinaan pemain ini harus dimulai dari jenjang U9, U11, U13, U15, hingga U17. PSSI harus membentuk apa yang saya sebut sebagai Program Pembinaan Pesepakbola Muda Indonesia atau PPPMI. Apa manfaatnya?
Program Pembinaan Pesepakbola Muda Indonesia (PPPMI) yang saya usulkan ini memiliki beberapa manfaat strategis bagi perkembangan sepakbola Indonesia
Manfaat Strategis
- Pengembangan Bakat Muda: Mengidentifikasi dan mengembangkan bakat sepakbola sejak usia dini (U9-U17).
- Integrasi Program: Mengintegrasikan program pembinaan di tingkat provinsi (Asprov) dan kabupaten/kota (Askot/Askab).
- Peningkatan Kualitas: Meningkatkan kualitas pemain muda melalui pelatihan dan pengembangan yang sistematis.
- Pembangunan Tim Nasional: Membangun tim nasional yang kuat dengan mempersiapkan pemain muda untuk kompetisi internasional.
- Pengembangan Infrastruktur: Mendorong pembangunan infrastruktur sepakbola di daerah.
Manfaat Operasional
- Pengelolaan Data: Mengelola data pemain muda untuk memantau perkembangan.
- Pelatihan Pelatih: Meningkatkan kemampuan pelatih lokal.
- Pengembangan Kurikulum: Mengembangkan kurikulum pelatihan yang sesuai dengan standar internasional.
- Pengadaan Fasilitas: Menyediakan fasilitas pelatihan yang memadai.
- Pengawasan dan Evaluasi: Mengawasi dan mengevaluasi perkembangan program.
Manfaat Sosial
- Peningkatan Kesehatan: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya olahraga.
- Pembangunan Karakter: Mengembangkan karakter pemain muda melalui nilai-nilai olahraga.
- Pengembangan Komunitas: Membangun komunitas sepakbola yang kuat.
- Peningkatan Prestasi: Meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia.
- Pengembangan Ekonomi: Meningkatkan potensi ekonomi melalui industri sepak bola.
Langkah-langkah Implementasi
- Pembentukan tim kerja PPPMI.
- Pengembangan kurikulum pelatihan.
- Pelatihan pelatih dan pengembangan infrastruktur.
- Pengelolaan data pemain muda.
- Pengawasan dan evaluasi perkembangan program.
Dengan PPPMI, PSSI dapat mempersiapkan generasi pemain muda yang berkualitas untuk membangun masa depan sepakbola Indonesia.
PPPMI ini penting untuk mengurangi kebiasan melakukan pemilihan muda hanya dengan menyeleksi 45 hari dan ratusan pemain, mengingat Kompetisi Liga Usia Muda U15 dan U17 tidak ada.
Dalam sebuah kompetisi, seorang pemain muda minimal bermain 20x per tahun 2x 35 menit.
Pemilihan pesepakbola muda hanya dalam 4-5 hari dengan ratusan pemain memiliki beberapa kelemahan:
Keterbatasan Waktu
- Kurangnya waktu untuk menilai kemampuan pemain secara menyeluruh.
- Sulit menentukan potensi pemain dalam waktu singkat.
- Kesalahan penilaian dapat terjadi.
Keterbatasan Kompetisi
- Kurangnya pengalaman bermain dalam kompetisi resmi (minimal 20 pertandingan/tahun).
- Tidak ada kesempatan untuk menguji kemampuan pemain dalam situasi kompetitif.
- Sulit menilai kemampuan pemain dalam tekanan.
Keterbatasan Penilaian
- Penilaian subjektif dan bias.
- Kurangnya pengetahuan tentang latar belakang pemain.
- Tidak ada data statistik yang memadai.
Solusi
- Buat program seleksi yang lebih panjang (minimal 1-2 bulan).
- Tambahkan kompetisi Liga Usia Muda U15 dan U17.
- Gunakan sistem penilaian objektif (misalnya, menggunakan teknologi analisis pertandingan).
- Libatkan pelatih dan ahli sepakbola dalam proses seleksi.
- Berikan kesempatan kepada pemain untuk berlatih dan berkembang.
Kriteria Seleksi
- Kemampuan teknis (dribel, passing, shooting).
- Kemampuan fisik (kecepatan, kekuatan, stamina).
- Kemampuan taktis (pemahaman strategi, posisi).
- Kemampuan mental (disiplin, motivasi, kerja sama).
- Potensi dan keinginan untuk berkembang.
Referensi
- UEFA Youth League.
- FIFA Youth Development Program.
- Program pembinaan pemuda sepak bola di negara-negara Eropa.
Dengan memperbaiki proses seleksi, PSSI dapat menemukan bakat muda yang sesuai dan mempersiapkan mereka untuk kompetisi internasional.***