Demo Sopir Truk, Kemacetan di Parungpanjang Terjadi Hingga Sabtu Pagi, Begini Kata Dishub
BOGOR, difanews.com Jalan Raya Parungpanjang macet total sejak Jumat (8/12) hingga Sabtu (9/12) dinihari gegara demo sopir truk atau tronton sejak Jumat malam mulai pukul 20.00 WIB.
Informasi yang dihimpun bogor—kita.com dari berbagai sumber menyebutkan, aksi demo dilakukan karena mereka tidak terima dengan kebijakan pembatasan jam operasional khusus truk tambang.
“Aksi demo para sopir itu dilakukan sejak semalam, para sopir ini memblokir jalan dan ada juga aksi membakar ban. Arus lalu lintas mengalami kemacetan panjang karena macet total,” ungkap Engkus (38), seorang warga.
Aksi demo para sopir menutup jalan dengan kendaraan truk tambang ini, dipicu larangan melintas bagi kendaraan angkutan tambang baik kosong atau isi pada saat-saat yang ditentukan yang dianggap merugikan usaha para sopir.
“Kami juga warga masyarakat, punya hak yang sama. Ingin usaha berjalan lancar buat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi keluarga di rumah,” cetus seorang sopir truk tronton.
Berdasarkan data dan informasi yang di dapat media ini, bahwa pihak Asosiasi Transporter Tangerang Banten (ATTB) telah memberi surat pemberitahuan resmi akan adanya giat aksi demo para sopir ke Forkopimcam Parungpanjang.
Dalam isi surat tersebut, ATTB menyebut bahwa aksi demo sopir truk tronton ini sebagai keprihatinan kondisi sulit yang dialami saat ini oleh para sopir tronton.
Dalam surat tersebut juga dituliskan jika tuntutan para sopir tidak ditindaklanjuti maka akan ada demo sopir lebih besar.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Agus Ridhallah angkat bicara terkait demo ini.
Agus menyebut aksi demonstrasi sopir truk tambang itu dilatar belakangi oleh ditutupnya akses truk tanpa muatan yang masuk ke Kabupaten Bogor di luar jam operasional.
“Jadi memang dalam hal ini kemarin itu kita hasil kesepakatan antara pemerintah daerah, kepolisian dan TNI bersepakat bahwa transporter kita ada uji coba untuk truk kosongan itu selama satu pekan bisa melewati dari jam 13:00 sampai 16:00,” kata Agus di Stasiun Bojonggede, Sabtu (9/12).
“Sekarang kita uji cobanya udah selesai, sehingga dalam hal ini kita tutup dulu nanti dibereskan lagi, kita belum melakukan rapat kembali kan,” lanjut mantan Kasatpol PP ini.
Namun, para sopir tidak mengindahkan kesepakatan yang dibuat tersebut.
Agus meminta para pengusaha tambang dan truk tambang untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat.
“Tentunya kita saling menghormatilah, sudah perjanjian dalam berita acara satu minggu, setelah satu minggu kita akan evaluasi, ini kan belum kita lakukan evaluasi, belum duduk bareng lagi,” papar dia.
Ia juga menyayangkan para sopir truk tambang yang sengaja meninggalkan mobilnya hingga membuat kemacetan dua arah di wilayah Kecamatan Parungpanjang.
“Sebenernya tidak boleh seperti itu, kalau kita namanya musyawarah, namanya mencari solusi tidak seperti itu, artinya itu kan sudah merugikan masyarakat banyak,” papar dia.
Para sopir, kata dia, menuntut operasional truk tambang tak bermuatan kembali diberlakukan siang hari. Namun, Kabupaten Bogor akan melakukan pemberlakuan Perbup tentang Jam Operasional Truk Tambang.
“Mereka ingin jam operasional itu dilonggarkan, pada saat jam 1 hingga jam 4 siang truk kosongan itu bisa lewat, sementara ini juga kan pro dan kontra. Makanya kami lakukan uji coba selama satu pekan, kita sudah janjikan setelah satu pekan kita akan evaluasi,” tutup dia.