Difanews.com – Bong Maya Fransiska, Komisaris Sinar Gunung Agung Group, mengaku menaruh perhatian besar bagi pengembangan sektor ketahanan pangan khususnya sektor tambak udang untuk ikut menumbuhkembangkan perekonomian rakyat.
“Kami telah melakukan kunjungan ke beberapa usaha tambak udang dan jenis ikan lainnya, kami akan kembangkan dengan tambak yang modern agar hasil ternak tersebut dapat bersaing di dunia internasional,” kata Bong Maya Fransiska dalam kunjungan ke area tambak udang di Serang, Banten, beberapa waktu lalu.
Hal senada dikatakan Raden Mas Panji Ndaru yang juga Komisaris Sinar Gunung Group.
“Ya, kami dari Sinar Gunung Agung berkeinginan mencetak petani yang modern di berbagai sektor pertanian lainnya, seperti adanya Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) digabungkan dengan para nelayan, untuk mendapatkan hasil yang layak dan berkesinambugan,” katanya.
Sinar Gunung Group berharap dapat mendukung Ketahanan Pangan tersebut. Sebagaimana kita tahu udang (HS 030617) merupakan salah satu komoditas unggulan hasil usaha perikanan Indonesia.
Presiden Jokowi memiliki optimisme terhadap udang Indonesia dengan mendorong ekspor udang pada tahun 2024 sebesar US$4,3 miliar. Hal tersebut didukung karena ekspor udang Indonesia mengalami pertumbuhan secara terus-menerus.
Sektor pangan, bagaimanapun merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat.
Sebagai kebutuhan dasar dan salah satu hak asasi manusia, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi.
Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional.
Karena itu, hadirnya SGA Group di sektor pangan ini dianggap Bong Maya Fransiska dan Raden Mas Panji Ndaru sebagai langkah yang sangat tepat.***