Bisnis

EPICOR Siap Dukung Transformasi Digitalisasi Manufaktur di Jawa Barat

CIKARANG, difanews.com — Sektor manufaktur berkontribusi sekitar 5-6 persen terhadap total PDB di Indonesia dan karenanya industri manufaktur menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional dan memiliki potensi tinggi untuk menembus lebih banyak pasar asing, terutama negara-negara tetangga.

Deny Rusyana, Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jawa Barat mengungkapkan, kualitas produk manufaktur di Indonesia membuktikan daya saingnya dan karenanya menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi yang menjanjikan.

Hal itu dikatakan Deny Rusyana dalam diskusi Industrial Roadshow and Business Forum di Hotel Swiss-Belinn, Cikarang, Jawa Barat 31 Mei 2023. Acara dihadiri sejumlah pimpinan perusahaan, pimpinan pemerintah, dan pimpinan asosiasi terkait.

Dalam kaitan peningkatan produk manufaktur, para produsen tentunya tak lagi bisa mengelak pada pemaksimalan pemanfaatan teknologi digitalisasi seperti ditegaskan Hadi Suwastio Cokrodimedjo, Wakil Ketua Umum Bidang Bisnis berbasis Teknologi Terapan KADIN Jawa Barat.

Di Jawa Barat, katanya, kekuatan industri manufaktur mulai dari otomotif, plastik, mesin, tekstil, dan makanan-minuman dapat menyumbang PDRB besar. Transformasi digital di Jawa Barat ini harus dioptimalkan agar industri manufaktur lebih maju dan berdaya saing serta mendorong efisiensi dalam proses produksi.

Dari kiri ke kanan: Adhi Firmansyah (Epic Proportions Country Manager), Fadli (GM Customer Solutions Management), Meidy Mahardani (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat ), Fazhra Fawwaz Al Firman (Difa Euronika Indonesia), dan Jalal Setiawan.

Fazhra Fawwaz Al Firman dari Difa Euronika Indonesia yang juga hadir dalam diskusi Industrial Roadshow and Business Forum, menyambut baik kegiatan ini.

“Ini akan memberi manfaat luar biasa bagi para pengusaha Indonesia terlebih mereka yang akan atau baru memulai usaha demi pencapaian target dari setiap program industry mereka,” kata Fazhra.

Meidy Mahardani, ST., M.Sc, Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mengatakan, struktur industri di Jawa Barat masih didominasi low tech dengan kompleksitas rendah. Ketika ekspor negara-negara ASEAN sudah didominasi kelompok produk manufaktur kompleks (dengan mesin), ekspor Jawa Barat masih didominasi oleh commodity-based,” terangnya.

“Karena itu, perbaikan harus diimplementasikan untuk seluruh bisnis di Indonesia terutama di Jawa Barat sebagai kawasan industri terbesar di Indonesia,” ujar Meidy.

Country Manager EPICOR Indonesia, Adhi Firmansyah, menyebutkan, di era industri 4.0 diperlukan teknologi yang bisa melihat dari sisi visibilitas, terlebih melihat 10 tahun ke depan.

“Tentu persaingan akan semakin ketat sehingga engagement pada teknologi diperlukan agar output efisiensi proses, improvement, dan visibility dapat tercapai,” bebernya.

Saat ini, ada sekitar 30.000 konsumen yang menggunakan produk teknologi EPICOR di seluruh dunia. Dalam 10 tahun terakhir jumlah konsumennya di Indonesia mencapai 150 Industri besar dan menengah. EPICOR siap mendukung pemerintah, asosiasi, dan para pengusaha untuk bertransformasi pada Industrial IoT.***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button