Hamzah Sheeraz Tetap Rendah Hati Setelah Secara Spektakuler Jatuhkan Edgar Berlanga

DIFANEWS.COM – Dunia sedikit tercengang oleh kemenangan Hamzah Sheeraz atas Edgar Berlanga. Apalagi kemenangan brutal, dua kali menjatuhkan Berlanga dan menghentikannya di ronde 5. Itu sesuatu yang tak bisa dilakukan bahkan oleh seorang legendaris seperti Canelo Alvarez.
Lebih mengesankan lagi karena 4,5 bulan sebelumnya, Sheeraz mencatat hasil draw kontroversial melawan Carlos Adames di duel perebutan gelar kelas menengah WBC. Ia dicurigai sengaja diuntungkan juri karena salah satu anak emas Turki Alalshikh.
Dan, jangan lupa, ini juga kali pertama Sheeraz bertarung di kelas menengah super.
Tapi, menghancurkan Edgar Berlanga dengan cara brutal tidak hanya memperkuat kebintangan seorang Sheeraz di Inggris, pasar yang sangat mendukung tinju, tetapi juga melegitimasinya sebagai lawan potensial bagi juara kelas menengah super tak terbantahkan Canelo Alvarez.
Meski begitu, Hamzah Sheeraz yang notabene pernah jadi petugas listrik, tetap rendah hati, membumi.
Sheeraz, 26, tampak kalem ketika tiba-tiba wartawan membahas kemungkinan nyata menghadapi Alvarez seperti saat ia menyesuaikan diri dengan permulaan pertarungan yang lamban dan kemudian mengintimidasi sertas menghancurkan Berlanga yang suka mengejeknya.
“Penampilan yang luar biasa, luar biasa dari saya,” ujar Sheeraz dalam konferensi pers pasca-pertarungan. “Tapi, saya tetap membumi. Saya tidak ingin terlalu terburu-buru.”
“Ingat, dalam tinju ada hari baik dan ada hari buruk. Saya pernah mengalami hari buruk dan sekarang saya mengalami hari baik, jadi saya selalu bersyukur kepada Tuhan. Saya sangat bersemangat, sejujurnya, saya benar-benar bersemangat.”
Sheeraz (22-0-1, 18 KO) menjadi pusat perhatian Sabtu malam, ketika ia menjatuhkan Berlanga dari Brooklyn dua kali di akhir ronde 4.
Berlanga (23-2-0, 18 KO) tak pernah benar-benar pulih dari jatuh pertama melalui hook kiri di sisa waktu 42 detik. Kombinasi pukulan kiri-kanan Sheeraz kembali menjatuhkan Berlanga ke kanvas, untuk kali kedua ketika waktu tersisa 16 detik.
Bel menyelamatkan Berlanga, tetapi Sheeraz segera menyergap Berlanga segera setelah ronde kelima dimulai. Petinju asal Ilford, Inggris, itu menggoyahkan Berlanga dengan kombinasi pukulan kanan-kiri yang memaksa wasit David Fields turun tangan dan menghentikan duel utama 12 ronde mereka hanya dalam 17 detik.
Berlanga kali pertama jatuh ketika bertarung dengan Canelo Alvarez pada 14 September 2024 di Las Vegas. Jatuh di ronde 3 karena hook kiri, Berlanga mampu bangkit untuk melanjutkan pertarungan hingga bel ronde terakhir berbunyi.
Hamzah Sheeraz unggul tinggi badan, 191cm berbanding 185cm dari Berlanga. Selain mampu memanfaatkan keunggulan postur, Sheeraz juga tampil di bawah pelatih baru, mantan juara kelas menengah WBC Andy Lee.
Ia nampak segar dan lebih kuat, cukup segar dan cukup kuat untuk membungkam keangkuhan Berlanga di Louis Armstrong Stadium, Queens, New York.
“Kami tahu hanya punya waktu 8 atau 9 pekan bersama Lee, jadi kami tidak mau macam-macam,” kata Sheeraz tentang bekerja dengan Lee. “Targetnya hanya melontarkan lebih banyak pukulan, melontarkan pukulan yang tepat, dan melakukan apa yang dituntut dari saya dalam pertarungan.”
“Tapi saya sedang beradaptasi,” katanya soal mengapa di awal-awal ronde ia nampak lamban.
“Dan adalah pengalaman belajar yang luar biasa dari pertarungan terakhir saya melawan Adames. Jadi, saya pikir itulah yang membuat… seorang petarung yang hebat — beradaptasi dari satu pertarungan ke pertarungan lainnya. Dan ya, ini adalah hari yang baik bagi saya.”
Terlepas dari itu, Sheeraz yang notabene berdarah Pakistan, masih tetap rendah hati. Dia belum menjadi bintang. Tapi, dia akan menjadi bintang.***