Hari Diabetes Sedunia: Waspadai Ancaman Diabetes di Sekitar Anda
JAKARTA, DIFANEWS.com — Memperingati Hari Diabetes Sedunia, 14 November, masyarakat perlu hati-hati terhadap minuman kekinian berkadar gula tinggi. Sebut saja kopi dan teh kekinian yang sering bikin orang lupa pada bahaya minuman tersebut bagi kesehatan.
Dokter spesialis gizi Primaya Hospital Makassar Andi Faradilah menyampaikan, salah satu dampak buruk dari konsumsi minuman berkadar gula tinggi adalah diabetes.
“Kelebihan konsumsi makanan dan minuman jenis tersebut dapat meningkatkan kejadian obesitas, yang akhirnya menjadi penyebab terjadinya diabetes,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Sabtu (14/11).
“Makanan dan minuman ringan yang ada di pasaran juga selalu mengandung karbohidrat dan umumnya jenis karbohidrat sederhana.”
Menurut suatu penelitian makanan added sugar di Indonesia pada 2018, makanan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah makanan dengan bentuk gula murni, kue-kue basah, roti manis, kue kering, kopi dan teh, es krim, jus kemasan, sirup, permen, coklat, minuman berenergi (isotonic), minuman karbonasi, dan lain sebagainya.
Saat ini, marak masyarakat mengonsumsi kopi kekinian. Pada dasarmya, kopi hitam mengandung nol kalori. Namun, ketika kopi hitam dibubuhi gula aren, susu, bahkan krimmer, kadar gula dan kalori pada kopi dapat menjadi tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Sementara itu, dokter spesialis gizi Primaya Hospital Tangerang Yohan Samudra mengatakan, konsumsi minuman kekinian juga mengandung kadar gula dan kalori tinggi.
Yohan menyebutkan, kebiasaan mengonsumsi teh berbagai rasa dengan toping (atau dikenal dengan boba) juga dapat meningkatkan risiko diabetes melitus jika tidak dibatasi.
“Vanilla syrup atau brown sugar yang ditambahkan ke dalam teh saja sudah cukup berbahaya dalam jangka panjang. Apalagi ditambahkan berbagai macam pilihan toping, seperti boba, jelly, dan puding manis,” lanjutnya.
“Hal yang sama berlaku untuk minuman kemasan dan soda berkarbonasi karena minuman tersebut mengandung kadar gula yang tinggi, bahkan melebihi dari kebutuhan harian maksimal orang dewasa.”
Lantas apakah masyarakat tetap diperbolehkan mengonsumsi makanan atau minuman kekinian tersebut? Andi menjawab boleh-boleh saja, tapi harus tetap memerhatikan jumlah konsumsi dan frekuensi dalam mengonsumsinya.