JAKARTA, difanews.com — Pertarungan perebutan status undisputed pertama kelas berat di Abad 21 antara Tyson Fury dan Oleksandr Usyk batal.
Padahal, Oleksandr Usyk selaku pemegang gelar WBA/IBF/WBO setuju menerima 30 persen dari total 100 persen bayaran yang bakal diterima kedua petinju. Fury, juara kelas berat WBC, menerima 70%.
Setidaknya, ada dua penyebabnya.
Yang pertama, Tyson Fury menolak klausul rematch. Artinya, kalah atau menang, kedua petinju hanya akan bertarung 1 kali. Tak ada duel ulang.
Yang kedua, Fury menolak mendonasikan 1 juta poundsterling atau Rp18,5 miliar dari bayaran yang bakal diterimanya bagi rakyat Ukraina, negara asal Oleksandr Usyk.
Fury menegaskan penolakannya memberikan donasi itu karena tidak mau bersinggungan dengan dunia politik –disi lain promotor Frank Warren atau Alexander Krassyuk siap memberikan donasi atas nama mereka sendiri.
“Kami menyepakatinya pada hari Ahad (19/3),” kata Warren kepada IFL TV tentang donasi tersebut. “Tyson tidak ingin masuk ke dalam situasi politik, tapi saya bilang ‘Saya akan bertaruh dengan [Krassyuk], yang kalah mendonasikan satu juta. Jadi, tidak masalah, kami telah mengatasinya, tidak ada masalah dan itu jadi jalan keluar.”
Ditambahkan Warren, persoalan utamanya memang klausul rematch. Fury ogah ada rematch, sementara Usyk takkan mau bertarung tanpa klausul rematch.
Semula, pentas Fury vs Usyk akan dilaksanakan 29 April di Wembley, London.***