Karst Sangkulirang-Mangkalihat Bisa Jadi Kawasan Menguntungkan di Kaltim
Keindahan alam di Kaltim dapat menjadi jalur income besar dalam meningkatkan pendapatan daerah termasuk di Kawasan Karst di Sangkulirang-Mangkalihat.
JAKARTA, DIFANEWS.com – Karst Sangkulirang-Mangkalihat masih menjadi isu publik di Kalimantan Timur. Pariwisata masih menjadi salah satu sektor yang menjadi daya tawar untuk merawat Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Ditemui insitekaltim seusai diskusi Persatuan Alumni GMNI Kaltim Sabtu (18/5) malam, Ketua Biro Organisasi DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Timur yang juga Sekretaris Persatuan Alumni DPD GMNI Kalimantan Timur, Awang Jumri, mengatakan bahwa pemerintah bisa berkaca kepada Kampung Merabu, Kecamatan Kelai, Kabupaten Berau, yang menggunakan Kawasan Karst disana sebagai objek wisata yang dijaga dengan baik.
“Kampung Merabu itu Kawasan Karst, bisa menjadi satu contoh dimana dimanfaatkan sebagai Kawasan Pariwisata yang bisa menghasilkan income bagi masyarakat termasuk pemerintah,”, ungkap Jumri.
Dia menambahkan, tujuan wisatawan dari Eropa ataupun Amerika lebih banyak mengunjungi Kalimantan Timur karena faktor alam yang tersedia sebagai objek wisata di Kaltim.
“Kami berkaca kepada data dari Kementerian Pariwisata bahwa wisatawan asing datang ke Indonesia 63% karena faktor budaya, 32% dari alam, dan 5% dari wisata buatan. Kebalikannya di Kaltim 63% alam, 32% budaya, dan 5% Wisata buatan”, tambahnya.
Menurut Jumri, ini bisa menjadi satu acuan bahwa keindahan alam yang ada di Kaltim dapat menjadi jalur income besar dalam meningkatkan pendapatan daerah termasuk di Kawasan Karst yang ada di Sangkulirang-Mangkalihat.
Pengertian Karst secara luas adalah bentuk bentang alam khas yang terjadi akibat proses pelarutan pada suatu kawasan batuan karbonat atau batuan mudah terlarut (umumnya formasi batu gamping) sehingga menghasilkan berbagai bentuk permukaan bumi yang unik dan menarik dengan ciri-ciri khas exokarst (di atas permukaan) dan indokarst (di bawah permukaan).