JAKARTA, difanews.com — Belum terkalahkan di kelas menengah super, David Benavidez (27-0-0, 23 KO) sudah dua kali menyandang gelar WBC. Keduanya dicopot masing-masing karena kelebihan bobot dan karena kasus kokain.
Kini, resminya ia menyandang status sebagai juara kelas menengah super WBC interim setelah menang atas David Lemieux (TKO 3) dan mempertahankannya dengan kemenangan angka atas Caleb Plant yang notabene mantan juara kelas menengah super IBF.
Dengan status itu, David Benavidez mestinya berada di posisi terdepan untuk pertarungan dengan Saul Canelo Alvarez, juara undisputed kelas menengah super. Canelo tercatat merebut gelar WBC yang dilowongkan Benavidez dengan kemenangan angka atas Callum Smith pada Desember 2020.
Namun, mengapa Canelo seperti selalu menghindari David Benavidez sampai-sampai orang menduga Canelo memang tidak berani meladeni Monster Meksiko itu.
Dilansir Boxing Social, Canelo Alvarez sebenarnya terbuka untuk pertarungan dengan David Benavidez. Namun, ia jadi malas karena Benavidez terlalu banyak ngoceh.
Hal itu dikatakan Canelo dalam percakapan dengan Sports Radio 810.
“Yah, mengapa tidak? Mungkin nanti bisa terjadi. Yah, ia telalu banyak ngoceh. Itu bukan cara untuk mewujudkan pertarungan. Itu cara yang membuat saya tak peduli. Saya lakukan pekerjaan saya dan hanya menonton. Menonton karier saya dan menonton karier dia,” beber Canelo.
“Saya tidak punya perhatian untuk hal-hal seperti itu. Saya banyak melakukannya untuk tinju.”
Canelo sendiri saat ini sudah teken kontrak dengan Premier Boxing Champions (PBC) untuk tiga pertarungan ke depan. Duel pertama melawan Jermell Charlo pada 30 September. Yang kedua mungkin dengan Jermall Charlo, saudara kembar Jermell.
Karena juga berada di bawah naungan PBC, duel Canelo yang ketiga sangat mungkin dengan David Benavidez, meski juga muncul nama Jaime Munguia.
Untuk bisa jumpa Canelo, yang harus dilakukan Benavidez mungkin hanya lebih banyak diam dan tak sok jago mengaku bisa kalahkan Canelo.***