Jakarta, difanews.com – Petinju kelas berat Bulgaria, Kubrat Pulev (28-1-0, 14 KO), sangat percaya diri mampu menggagalkan skenario megatarung Anthony Joshus vs Tyson Fury. Caranya, ia akan mengalahkan Joshua (23-1-0, 21 KO) di London, Sabtu (12/12).
Pulev, 39 tahun, penantang wajib IBF bagi Joshua, juara kelas berat WBA super, IBF, dan WBO, sudah berada di London, sejak rencana pertarungan mereka pada Juni lalu gagal karena pandemi Covid-19.
Pulev yakin bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan Joshua di SSE Arena, Wembley, di mana sabuk gelar WBA dan WBO juga dipertaruhkan. Artinya, jika kalah, Joshua kehilangan semua sabuk gelarnya.
“Kami melihat banyak kesalahan pada Anthony. Banyak sisi buruknya, saya kira sisi salah dan sisi buruk ini, masih ada,” tambah Pulev yang terakhir naik ring pada November 2019 dengan kemenangan angka atas Rydell Booker.
Satu-satunya kekalahan Pulev dialami dalam duél melawan Wladimir Klitschko, di mana ia kalah KO ronde 5, November 2014, di O2 World, Hamburg, Jerman.
“Yang terpenting adalah bagaimana penampilan saya. Jika saya bagus, saya akan mengalahkannya. Saat ini saya merasa sangat bagus, kuat, dan penuh tenaga.”
Joshua, 31 tahun, terakhir naik ring Desember 2019 di Arab Saudi, ketika ia menang angka atas Andy Ruiz Jr dalam rematch setelah kekalahannya pada Juni 2019.
Buat Pulev, kemenangan atas Joshua penting. Bukan cuma untuk dirinya, tapi juga tekadnya menggagalkan keangkuhan sejumlah pihak yang sudah bicara soal duél besar Joshua vs Fury, juara kelas berat WBC.
Selain itu, katanya, kemenangan ini juga penting bagi Bulgaria. “Belum pernah ada petinju Bulgaria yang jadi juara kelas berat dunia,” katanya, dikutip france24.com dari AFP.
“Saya pikir, setelah duél ini saya akan menghadapi Tyson Fury,” ia menambahkan. “Itu akan bagus. Saya tak yakin duél Joshua vs Fury akan terjadi karena sayalah yang akan menang pada Sabtu malam nanti.”
“Saya kira dunia butuh juara dunia baru seperti saya. Saya juara dunia baru. Saya datang.”
