Lantik DPW Asproksi NTB, Asproksi Fokus pada Produksi Kesehatan yang Mengedepankan Kearifan Lokal
JAKARTA, DIFANEWS.COM — DPW Asproksi NTB resmi terbentuk dan dilantik DPP Asproksi di Lombok, Kamis (9/9).
Acara pelantikan Asproksi (Asosiasi Produk Kesehatan Indonesia Standar Internasional) NTB dirangkai dengan perayaan hari jadi pertama Asproksi. Pelantikan dilakukan Ketua Umum DPP Asproksi Dr. Melanie Arnaldi yang hadir antara lain bersama Sekjen Dr Fazhra Fawwaz.
Hadir juga Asisten III Gubernur NTB dr Nurhandiny Eka.
Pascapelantikan itu ditegaskan, bahwa Asproksi NTB akan fokus melakukan riset pada produksi kesehatan yang mengedepankan kearifan lokal, di mana produk itu diupayakan menjadi salah satu identitas dan sumbangsih Indonesia di kancah global
Dalam sambutannya dr. Handiny menyatakan Pemprov NTB mendukung penuh langkah-langkah Asproksi dalam menggiatkan produksi alat kesehatan, terlebih dalam pengembangan obat-obatan herbal di mana NTB memiliki potensi besar untuk itu.
“Industrialisasi adalah salah satu prioritas di NTB. Pemprov pasti mendukung, tinggal bagaimana Asproksi memanfaatkan peluang itu,” katanya.
Ia menjelaskan Pemprov NTB baik secara teknis dan regulasi mendukung penuh Asproksi melalui OPD terkait, dan dalam mengembangkan produk herbal, Asproksi langsung dapat bersinergi dengan Dinas Kesehatan,.
Begitu pun dalam proses produksi, Asproksi langsung dikawal oleh Dinas Perindustrian dan dalam tahapan pemasaran hasil produksi, Dinas Perdagangan NTB dipastikan hadir untuk mendukung Asproksi.
“Kita bantu penuh Asproksi. Kita ada Pergub 47 tentang perlindungan produk NTB, jadi selagi ada produk NTB, kita pakai itu, jangan pakai yang lain. Kita harus dukung produk NTB,” tandas Handiny.
Sementara itu, Melanie menegaskan Asproksi menjadi yang terdepan dalam membantu pemerintah untuk pengembangan produk kesehatan yang tidak menanggalkan kearifan lokal Indonesia dalam dunia medis.
Karena itu pihaknya akan terus mengembangkan riset untuk menciptakan formula terbaik sehingga berdampak terhadap sumbangsih Indonesia dalam sektor industri kesehatan dunia, terlebih di masa pandemi Covid-19.
“Kita harus mulai menciptakan produk kesehatan kita, tidak lagi menggunakan produk luar negeri. Kita harus galakkan riset,” tegasnya.
Terkait dengan riset, dia mengaku Asproksi telah menjalin komunikasi dengan beberapa pihak, baik dalam negeri dan luar negeri. Itu dilakukan dalam rangka mewujudkan visi Asproksi sebagai katalisator utama dalam mewujudkan kemandirian Indonesia dalam menciptakan produk kesehatan yang mampu bersaing di kancah global.
“Asproksi bermitra dengan beberapa peneliti vaksin, seperti Prof. Taruna Ikrar yang diketahui juga bekerja sama dengan Pfizer. Kita juga telah mendapat dukungan teknologi dari Jerman untuk membuat produk herbal, kita pun sempat diundang ke Belanda untuk ikuti pameran itu,” bebernya.
Langkah lain yang dikatakan dia adalah, Asproksi akan mendukung langkah vaksinasi pemerintah, di mana pihaknya akan melakukan terobosan untuk menggalakkan vaksinasi pada destinasi wisata.
“Kita juga mendukung upaya pemerintah dalam vaksinasi, itu nomor satu. Di Indonesia timur kita sudah siap 20 juta dosis yang akan segera masuk di September ini,” imbuhnya.
Menyambut apa yang disampaikan oleh Melanie, Ketua DPW Asproksi NTB, Rahman, S.Kep, menyambut baik hal itu, dan menyatakan pihaknya di NTB akan menindaklanjutinya dengan langkah-langkah kerja yang strategis kedepan.
“Kami akan langsung konsolidasi, langsung kerja dan melakukan langkah nyata ke depan,” ujar Rahman.
Fazhra, selaku Sekjen DPP Asproksi, angkat jempol untuk langkah-langkah Asproksi NTB.
“DPW NTB bahkan sudah punya program unggulan dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan di NTB untuk masuk RSUD, Puskesmas, dan faskes lain,” ujar Fazhra.
Disinggung terkait pembentukan DPC Asproksi di setiap kabupaten/kota di NTB, Rahman mengatakan dalam waktu dekat akan dibentuk. “Kami sudah komunikasi dengan semua kepala daerah, dalam waktu dekat akan dikukuhkan,” sebutnya.
Rencana strategis dari Asproksi itu disambut hangat oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) seperti ditegaskan Wakil Ketua Kadin Bidang Perdagangan, Dian Prasetyo.
Dian mengatakan pihaknya akan mendukung usaha Asproksi dalam mengembangkan industri produk kesehatan. Bahkan disebut Dian, Kadin siap untuk menyuntikkan dana sebagai modal usaha para anggota Asproksi.