Memajukan Seni dan Budaya Betawi Ala Bang Japar

JAKARTA, DIFANEWS.COM — Seni dan budaya dapat dikatakan seperti sebuah rumah dengan kamar-kamar dan fungsinya masing-masing. Ada ruang tamu, ruang makan, ruang dapur, kamar tidur dan lainnya.
Pada seni dan budaya, rumah besarnya adalah budaya, seni atau kesenian menjadi salah satu ruang dalam rumah besar tersebut. Dengan demikian keduanya saling terkait. Tanpa budaya tidak akan ada seni, sebaliknya, tanpa seni, budaya tak pernah lengkap jiwanya.
Rumah pun sangat perlu diapresiasi dengan cara direnovasi agar fungsinya dapat bertahan dari waktu ke waktu seperti yang dilakukan Ormas Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara) yang berkunjung ke Kampung Budaya Beksi Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/9).
Ormas yang diinisasi Hj. Fahira Fahmi Idris selaku anggota DPD RI Dapil Provinsi DKI Jakarta ini memberikan apresiasi dalam bentuk piagam penghargaan kepada para praktisi dan anggota Yayasan Kampung Silat Petukangan yang sampai sekarang masih terus mengembangkan nilai seni dan budaya Betawi.
Ahmad Muhammad, perwakilan dari Bang Japar mengatakan bahwa seni dan budaya Betawi ini sangat perlu dikembangkan agar generasi selanjutnya bisa mengenal dan terus dikenal.
“Intisari dari seni dan budaya adalah nilainya, maka nilai inilah yang perlu kita jaga dan kembangkan seiring perkembangan zaman,” tutur Ahmad.
Dalam kesempatan ini, hadir pula Syopwani (Lurah Petukangan Utara), Naupal Haryawan (Ketua Umum Yayasan Kampung Silat Petukangan), Baba Soleh (sesepuh silat Beksi), Nasir Mupid (Maestro Topeng Blantek), Abdul Aziz (seniman Betawi), serta para pelaku seni dan penggiat budaya di bawah naungan Yayasan Kampung Silat Petukangan.
Meski tidak formal, kegiatan yang berlokasi di area makam pahlawan Beksi Haji Godjalih ini berlangsung cukup khidmat. Pemberian piagam penghargaan dari Bang Japar kepada para pegiat seni dan budaya menutup jalannya acara.
Muhamad Rido