Memilih Alat Kontrasepsi, Bisa Mudah Bisa Sulit, Pilih yang Paling Pas
JAKARTA, DIFANEWS.com — Memilih metode kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran bisa menjadi hal sulit bagi hampir semua perempuan. Anda harus tahu apa saja pilihannya dan menemukan metode yang cocok dengan Anda.
Nah, berikut pertimbangan yang bisa Anda pikirkan sebelum memutuskan metode kontrasepsi tertentu, sebelum atau sesudah berkonsultasi dengan dokter, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Cara kerja
berbagai opsi alat kontrasepsi
Menurut Mayo
Clinic, berbagai jenis alat kontrasepsi bekerja dengan cara berbeda untuk
membantu mengendalikan kelahiran, antara lain mencegah sperma mencapai sel
telur, menonaktifkan atau merusak sperma, mencegah sel telur dilepaskan setiap
bulan, mengubah lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak
menempel padanya atau mengentalkan lendir serviks sehingga sperma tidak dapat
dengan mudah melewatinya.
Menjadikan
kontrasepsi sebagai bagian dari rutinitas harian
Jika Anda
orang menjalani rutinitas yang cukup teratur, ada pilihan kontrasepsi untuk
Anda, salah satunya pil seperti pil kombinasi atau pil progesteron. Setidaknya
ada beberapa jenis pil untuk 21 hari dan sepekan istirahat dalam sebulan. Untuk
lebih jelas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Kontrasepsi
yang tidak perlu dipikirkan setiap hari
Menurut NHS,
tidak semua kontrasepsi harus diminum setiap hari atau setiap kali berhubungan
seksual. Anda tidak perlu memikirkan tentang kontrasepsi selama berbulan-bulan
atau bertahun-tahun. Salah satu pilihannya, IUD atau intrauterine device.
Metode ini bisa bertahan hingga 5-10 tahun, tergantung pada jenisnya. Selain
itu, ada juga implan yang bisa bertahan sekitar 3 tahun.
Memasukkan
kontrasepsi ke dalam vagina
Jika Anda
seorang wanita, apakah Anda nyaman memasukkan kontrasepsi ke dalam vagina Anda
sendiri? Jika ya, coba pertimbangkan menggunakan cincin vagina, kondom wanita.
Jika Anda menginginkan metode yang berjangka panjang dan tidak keberatan ahli kesehatan memasukkan kontrasepsi ke dalam rahim melalui vagina, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), sistem intrauterine (IUS).
Jika
menstruasi Anda berubah
Beberapa
kontrasepsi dapat memengaruhi menstruasi Anda menjadi lebih jarang atau lebih
tidak teratur antara lain pil (pil kombinasi atau pil khusus progestogen),
suntikan kontrasepsi, sistem intrauterine (IUS) dan cincin vagina.
Di Indonesia, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dwi Listyawardani mengatakan, suntik dengan hormon kombinasi bisa menjadi pilihan para akseptor agar bisa mengalami menstruasi.
Anda
kelebihan berat badan?
Berat badan
Anda tidak akan memengaruhi sebagian besar jenis kontrasepsi, dan sebagian
besar kontrasepsi tidak akan membuat Anda bertambah gemuk. Tetapi suntikan kontrasepsi
berhubungan dengan sedikit penambahan berat badan jika digunakan selama 2 tahun
atau lebih.
Mengonsumsi
obat untuk kondisi lain
Beberapa
kontrasepsi dapat terpengaruh jika Anda menggunakan obat lain, tetapi ada
banyak pilihan. Tanyakan kepada dokter umum, perawat atau klinik setempat Anda
untuk lebih jelasnya.
Sebenarnya, ada sejumlah aalat kontrasepsi yang tidak terpengaruh oleh obat lain yakni: alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), sistem intrauterine (IUS), suntikan kontrasepsi dan kondom pria atau kondom wanita.
Anda ingin
hamil dalam waktu dekat
Semua metode
kontrasepsi bisa dihentikan jika Anda ingin punya buah hati. Anda bisa hamil
segera setelah berhenti menggunakan kontrasepsi. Kesuburan seorang wanita
biasanya kembali normal dalam satu bulan pertama setelah menghentikan
penggunaan pil kombinasi, cincin vagina.
Jika Anda ingin kesuburan Anda kembali normal dengan cepat setelah Anda berhenti menggunakan kontrasepsi, pertimbangkan metode seperti implan kontrasepsi, sistem intrauterine (IUS), alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), pil khusus progestogen dan kondom pria atau kondom wanita.
Kesuburan Anda mungkin membutuhkan waktu lebih lama misalnya satu tahun untuk kembali normal setelah menghentikan suntikan kontrasepsi.
Metode mana
yang paling efektif
Agar
efektif, setiap metode kontrasepsi harus digunakan secara konsisten dan benar.
Alat kontrasepsi yang membutuhkan sedikit usaha dari Anda, seperti IUD, implan
kontrasepsi dikaitkan dengan tingkat kehamilan yang lebih rendah.
Sebaliknya, metode yang memerlukan pemantauan kesuburan berhubungan dengan tingkat kehamilan yang lebih tinggi.
Laman NHS mencatat, kontrasepsi yang lebih dari 99 persen efektif antara lain: implan kontrasepsi (bertahan hingga 3 tahun), sistem intrauterine (IUS) (hingga 5 tahun), IUD (hingga 5 hingga 10 tahun).
Ada juga kontrasepsi yang lebih dari 99 persen efektif jika selalu digunakan dengan benar, tetapi umumnya kurang dari 95 persen efektif dengan penggunaan biasa yakni: suntikan kontrasepsi (diperbarui setiap 8 pekan atau setiap 12 pekan, tergantung jenisnya), pil kombinasi (diminum setiap hari selama 3 pekan setiap bulan), pil khusus progestogen (diminum setiap hari) dan cincin vagina (diperbarui sebulan sekali).
Selain itu, ada kontrasepsi yang 98 persen efektif jika digunakan dengan benar seperti kondom pria (setiap kali berhubungan intim), sementara pada kondom wanita angka keefektifannya turun menjadi 95 persen.