News

Pesta Rakyat Tahunan di Kabupaten Kutai Kartenagara Digelar 14 Hari, Resmi Dibuka, Minggu (25/9)

KUTAI KARTANEGARA, difanews.com – Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Tahun 2022 yang mengangkat tema ‘Erau Kutai Lawas, Balik Asal Kutai Lawas, Tunduk Sabda Sang Meruhum’, resmi dibuka di Keraton Kesultanan dan Museum Mulawarman, Minggu (25/9).

Pesta rakyat tahunan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini berlangsung selama 14 hari dengan 14 rangkaian kegiatan, sejak 20 September hingga 7 Oktober 2022.

Pembukaan dimulai Pukul 08.30 Wita, dengan mendirikan Tiang Ayu di Keraton, lalu seremonial pembukaan Erau Adat oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, dilanjutkan kirab pasukan kesultanan yang membawah sesembahan yang diserahkan kepada sultan dan di sore hari ada Beluluh Sultan, serta ditutup dengan Bepelas Malam. Seluruh acara di fokuskan di keraton.

Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, Erau telah menjadi kegiatan spesial budaya terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kesultanan Kukar Ing Martadipura bersama Pemkab Kukar secara turun temurun yang memadukan aktualisasi seni dan budaya serta dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata, meningkat perekonomian rakyat di sekitar pelaksanaan kegiatan Erau di Kukar.

“Karena menjadi event budaya terbesar di Indonesia, Kukar mendapat penghargaan Pesona Indonesia di tahun 2016 pada kategori Festival Budaya Terpopuler di Tanah Air, dan ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kaltim,” jelasnya, dikutip dari infosatu.co.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam sambutannya menjelaskan adanya keberagaman bahwa Erau ini menjadikannya unik dan tradisi yang harus dipertahankan.

“Kita lihat dalam defile (kirab) ada dari Banjar, Kutai, Jawa, Sulawesi dan lainnya, ada banyak di sini, ini maknanya semua bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” paparnya.

Pangeran Putro Amidjoyo dalam sambutannya juga menyampaikan Erau ini adalah ikon pariwisata Tanah Air, walaupun vakum selama dua tahun karena pandemi Covid19, dirinya berterima kasih kepada seluruh pihak yang memiliki kepedulian menjaga simbol-simbol kebudayaan dan Kesultanan Kutai Kartanegara.

Ketua Panitia, menambahkan Erau ini bukan hanya hiburan melainkan acara yang begitu sakral dan harus terus dikembangkan sampai ke anak dan cucu kita. Ini adalah kekayaan yang sangat jarang bahkan mungkin tidak ada duanya di tempat lain, seperti belimbur dan lainnya.

“Jadi Erau merupakan kekayaan budaya yang dimiliki Kukar, dan mungkin tidak ada di tempat lain, seperti berlimbur,”ungkap Ahmad Zulfiansyah yang juga Anggota DPRD Kukar, di sela-sela seremoni pembukaan.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button