News

PM Swedia Tak Terima Aksi Pembakaran Kita Suci Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan

JAKARTA, difanews.com — Indonesia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an di Swedia oleh Rasmus Paludan, seorang politisi Denmark, di kota Linkoping dan Norkoping, Kamis (14/4)

Rasmus Paludan melakukan aksi penistaan kitab suci serupa pada Jumat (15/4)  di Kota Rinkeby dan Orebro, Swedia.

Meski begitu, Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah, Sabtu (16/4), meminta agar warga Indonesia di Swedia tidak terprovokasi.

Menurut Teuku, Rasmus menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok.

“Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.

Di sisi lain, KBRI Stockholm telah meminta seluruh WNI dan diaspora Indonesia di Swedia tidak terpancing dan menghindari perbuatan yang berpotensi dapat melanggar hukum dan peraturan di Swedia.

Rasmus Paludan.

Sebelumnya, kelompok anti-Muslim garis keras di Swedia pimpinan politisi sayap kanan Rasmus Paludan membakar Al Quran. Tindakan ini berujung demonstrasi hingga melukai sembilan polisi.

Insiden tersebut bermula saat Rasmus dan partainya Stram Kurs berniat membakar Al Quran. Ratusan orang pun turun ke jalan untuk menentang tindakan ini di kota Linkoping, pantai timur Swedia pada Kamis (15/4).

Demo itu berujung ricuh. Menurut rekaman di lokasi kejadian, terlihat sebuah mobil terbakar dan puluhan orang bertopeng menyerang mobil polisi. Imbasnya, sejumlah anggota kepolisian dilarikan ke rumah sakit.

“Di Swedia orang-orang boleh mengekspresikan pendapat mereka, baik berselera baik atau buruk, itu adalah bagian demokrasi kita. Tak peduli, apa yang Anda pikirkan, Anda tak boleh menggunakan kekerasan,” kata Magdalena Andersson, PM Swedia, seperti dikutip AFP, Sabtu (16/4).

Menurutnya, aksi Paludan bertujuan menghasut agar terjadi kericuhan dan saling lawan.

“Kami tak akan pernah menerimanya. Ini adalah jenis reaksi kekerasan yang dia (Paludan) ingin lihat. Tujuannya untuk menghasut orang agar saling melawan,” katanya.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button