Prevent Antigen Diyakini Bisa Bantu Pencegahan Sebaran Covid-19 Lebih Cepat & Akurat
Jakarta, difanews.com — Sampai kapan Indonesia dan dunia akan terus dicekam pandemi Covid-19? Upaya-upaya apa yang dilakukan stakeholder kesehatan di Indonesia untuk mencegah penularan virus yang menyerang saluran pernapasan ini?
Sejauh ini, pemerintah melalui perangkat di bawahnya, terutama Kementerian Kesehatan, sudah melakukan upaya pencegahan dan memutus mata rantai persebaran Covid-19 dengan tes-tes seperti RT-PCR, TCM, Rapid antigen, Rapid antibody, dan GeNose.
Akurasi hasil tes itu tentu berbeda-beda. Karena itu, pemerintah perlu mengadopsi tes PREVENT Rapid Test Diagnostic yang diklaim jauh lebih akurat dibandingkan tes-tes Covid-19 yang sudah dilakukan selama ini.
“Kalau boleh saya katakan, tes-tes antigen yang kita lakukan saat ini adalah tes-tes antigen generasi pertama,” ujar Rudy Setiawan, Direktur Homedik Visi Asia yang memegang lisensi produksi Prevent untuk penanganan Covid-19, TBC, malaria, dan hepatitis di Indonesia.
“Sekarang kita membawa teknologi generasi kedua yang jauh lebih presisi, lebih sensitif, lebih akurat.”
Klaim Rudy juga dibenarkan Prof Dr Anuraj Shankar dari Oxford dan Harvard serta periset sangat berpengalaman untuk epidomiologi sekaligus periset WHO yang bertugas di Summit Institute for Development (SID).
Dalam hal pencegahan persebaran virus corona, “kita harus selangkah di depan. Kita nggak boleh kalah cepat dengan gerak SARS-CoV.”
Menurut Rudy, kecanggihan Prevent Antigen ini juga didukung dengan start up aplikasi dari SID yang bisa digunakan secara masif dan massal di seluruh Indonesia, bukan hanya Jakarta.
“Jadi, melalui Prevent Antigen ini kita melompat jauh di depan untuk menghadang laju persebaran Covid-19,” tandas Rudy.
Upaya pemanfaatan teknologi Prevent Antigen ini sendiri dilaksanakan oleh Madani Corporations didukung Kamar Dagang & Industri (Kadin Pusat), Asproksi (Asosiasi Produk Kesehatan Seluruh Indonesia), dan juga KIP Medika Internasional.
Launching Prevent Antigen digelar di kantor Kadin Pusat di kawasan Menteng, Rabu (17/3).
Menurut Mustopa Dwi Putra, Direktur Utama Madani Corporation, Prevent Antigen ini memang jauh lebih efektif karena, selain didukung start up aplikasi dari SID, juga berbiaya lebih murah dibandingkan tes-tes antigen yang saat ini ada. Dan karenanya lebih bisa dijangkau masyarakat secara lebih luas, lebih masif, dan lebih massal.
“Tapi, target kami sebenarnya bukan cuma soal nilai bisnisnya. Ini juga upaya edukasi kepada masyarakat kita bahwa produk ini memiliki kualitas tinggi dan mampu memberikan layanan kesehatan tanpa biaya yang berat,” ujar Mustopa.
Tes massal ini dikatakan Rudy memang harus dilakukan secara bersama-sama agar hasil atau outputnya jauh lebih maksimal. “Itu makanya kami menggandeng banyak pihak, berjejaring, termasuk juga dukungan dari Prof Anuraj,” katanya.
Sementara itu, Annisa Dwi Utami selaku Chief Secretary Summit Institute for Development (SID) menegaskan, aplikasi yang dikembangkan SID ini sudah sesuai dengan pedoman yang disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO), salah satunya dengan mendatangkan perwakilannya, Prof Anuraj.
Melalui aplikasi SID, “Kita bisa dengan cepat melihat peta transmisi yang menjadi hot spot Covid-19 agar pemerintah pun lebih mudah dan lebih cepat melakukan penanganan.”
“Selama ini, hasil-hasil tes antigen baru diketahui setelah ada laporan dari bawahan ke atasan.”
“Nah, lewat aplikasi ini pemerintah bisa langsung tahu daerah-daerah mana saja yang perlu penanganan dengan segera serta level penanganannya masing-masing,” kata Tami.
Merry Girsang, sebagai perwakilan Asproksi, menyambut gembira kehadiran Prevent Antigen ini bersama semua tim pendukungnya. “Ini akan sangat membantu. Indonesia perlu data-data akurat mengenai penyakit-penyakit menular seperti Covid-19, juga TBC, malaria, HIV, hepatitis, DBD, dan lainnya,” ungkap Merry.
Rudy pun menambahkan, melalui pendemi Covid-19 banyak pelajaran dan hikmah yang diperoleh. Salah satunya adalah kecerdasan kita untuk mengup-grade level kita pada tingkat di mana Indonesia harus selalu siap menangani kasus-kasus pandemi, apapun jenisnya.
“Di Indonesia banyak orang-orang cerdas, orang-orang berbakat,” kata Prof Anuraj pula. “Saya yakin Indonesia bisa melewati pandemi Covid-19 dengan baik.”
Dan, dengan Prevent Antigen ini, bukan cuma lebih baik, tapi juga lebih cepat, lebih akurat.