Sejarah Kurban Menurut Alquran Dan Hadist.
Sukabumi – Difanews.com – Hari raya idul adha merupakan, hari raya kedua setelah Hari raya idul Fitri bagi umat muslim diseluruh penjuru dunia.
Hari raya Idul Adha ini, sarat dengan adanya penyembelihan hewan kurban lalu dibagikan kepada masyarakat sekitar guna di konsumsi sebagaimana keterangan didalam hadist Nabi Muhammad SAW tentang perintah berkurban.
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)
Artinya: “Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam hadits lain dikatakan sebagai berikut,
يَا يُّهَاالنَّاسُ اِنَّ عَلى كُل أهْلِ بَيْتٍ في كلِّ عَامٍ أُضْحِيَّة
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban,” (HR Abu Dawud).
Adapun sejarah yang tertulis didalam kitab suci Alquran bermula dari perintah Allah SWT disampaikan berupa Wahyu yang datang kepada nabi Ibrahim didalam mimpinya, Untuk menyembelih nabi Ismail putra nya.
Kemudian perintah yang datang dalam mimpi Nabi Ibrahim disampaikan kepada Nabi Ismail untuk meminta pendapatnya, Nabi Ismail pun menyetujui nya karena nabi Ismail tahu Allah SWT sedang menguji ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan putranya.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعۡىَ قَالَ يٰبُنَىَّ اِنِّىۡۤ اَرٰى فِى الۡمَنَامِ اَنِّىۡۤ اَذۡبَحُكَ فَانْظُرۡ مَاذَا تَرٰىؕ قَالَ يٰۤاَبَتِ افۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُ سَتَجِدُنِىۡۤ اِنۡ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيۡنَ
Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
Kemudian, setelah membaringkan Ismail untuk disembelih, Allah memanggil Nabi Ibrahim dan menghentikannya. Allah SWT pun memberikan mukjizatnya dengan mengganti Ismail dengan sembelihan hewan yang besar seperti yang tertulis dalam surat As Saffat ayat 107.
Bersumber dari keterangan didalam Al-Qur’an dan hadist yang sahih tersebut maka pada setiap hari raya idul adha diwajibkan bagi yang mampu untuk dapat berkurban hewan.