BeladiriSports

Teori dan Fakta Kecelakaan Tragis Anthony Joshua, dari Ledakan Ban Hingga Kecepatan Mobil yang Melebihi Batas

DIFANEWS.COM – Polisi meyakini bahwa kecelakaan fatal yang merenggut nyawa dua anggota tim Anthony Joshua dan menyebabkan sang petinju kelas berat itu terluka, disebabkan ban yang pecah ‘akibat kecepatan tinggi’.

Mantan juara dunia berusia 36 tahun tersebut merupakan penumpang di kursi belakang sopir sebuah SUV Lexus yang menghantam truk yang sedang berhenti di jalan tol utama di Negara Bagian Ogun, dekat Lagos, Nigeria, pada Senin, 29 Desember, sekitar pukul 11 pagi.

Promotor tinju Matchroom Boxing, Eddie Hearn, mengonfirmasi bahwa sahabat dekat sekaligus anggota tim Joshua, Sina Ghami dan Latif ‘Latz’ Ayodele, keduanya juga berusia 36 tahun, tewas dalam insiden tragis tersebut.

Hearn menyatakan Joshua dalam kondisi stabil di rumah sakit, tempat ia dibawa untuk ‘pemeriksaan dan perawatan’ dan akan tetap berada di sana untuk observasi.

Korps Keselamatan Jalan Raya Federal (FRSC) di Nigeria sebelumnya menduga Lexus tersebut melaju melampaui batas kecepatan dan mengalami kecelakaan saat mencoba menyalip.

Komandan Polisi Babatunde Akinbiyi dari Korps Penegakan Hukum dan Kepatuhan Lalu Lintas Nigeria (TRACE), kini menyatakan bahwa investigasi awal menunjukkan mobil tersebut sedang melaju dari Lagos menuju Sagamu ketika ‘mengalami ban pecah akibat kecepatan tinggi’ dan kemudian ‘kehilangan kendali’.

Akinbiyi menambahkan bahwa Joshua dan sang pengemudi berhasil dievakuasi dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit di Sagamu. Namun, dua penumpang lainnya—Ghami dan Ayodele—dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Komisaris Polisi Negara Bagian Ogun, Lanre Ogunlowo, menegaskan kepada ESPN: “Kecelakaan terjadi akibat ban pecah yang menyebabkan pengemudi hilang kendali dan kendaraan berbelok menabrak truk yang terparkir di pinggir jalan.”

Dalam sebuah pernyataan, Matchroom menyampaikan: “Belasungkawa dan doa terdalam kami tujukan kepada keluarga dan teman-teman dari semua yang terdampak—dan kami meminta agar privasi mereka dihormati di masa yang sangat sulit ini.”

Eddie Hearn, ketua Matchroom sekaligus promotor Joshua, memberikan penghormatan kepada ‘dua pria hebat’ yang tewas. “Beristirahatlah dalam damai abadi, Sina dan Latz. Pikiran dan doa terdalam saya menyertai semuanya,” ujarnya.

Pakar tinju Steve Bunce mendeskripsikan Ghami dan Ayodele sebagai bagian krusial dari ‘mesin kesuksesan Anthony Joshua’. Ayodele adalah pelatih pribadi Joshua, sementara Ghami adalah spesialis kekuatan dan pengkondisian fisik (pelatih fisik).

Hanya beberapa jam sebelum kecelakaan, Joshua sempat mengunggah video di Instagram saat bermain tenis meja bersama Ayodele. Pemerintah negara bagian Ogun dan Lagos dalam pernyataan bersama menyebutkan bahwa penyelidikan menyeluruh akan terus dilakukan.

Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, telah berbicara langsung dengan petinju asal Watford itu untuk menyampaikan belasungkawa. Joshua berada di Nigeria untuk merayakan kemenangan atas Jake Paul pada 19 Desember lalu di kampung halaman leluhurnya, Sagamu.

Jake Paul pun mengirimkan pesan melalui X: “Hidup jauh lebih penting daripada tinju. Saya berdoa untuk nyawa yang hilang, AJ, dan siapa pun yang terdampak.”

Ghami, yang juga pendiri sasana Evolve di London, telah bekerja dengan Joshua selama lebih dari 10 tahun. Sasana tersebut mengumumkan akan tutup pada 30 Desember sebagai bentuk duka atas kehilangan pemilik tercinta mereka.

Laporan Investigasi Awal Kecelakaan Anthony Joshua

1. Faktor Penyebab Utama (The Trigger)

Pecah Ban (Tyre Burst): Investigasi dari TRACE dan Kepolisian Negara Bagian Ogun menyimpulkan bahwa ban kendaraan Lexus SUV yang ditumpangi Joshua pecah secara mendadak.

Kecepatan Berlebih (Excessive Speed): Polisi menegaskan bahwa ban tersebut pecah bukan karena faktor kualitas ban semata, melainkan karena panas dan tekanan ekstrem akibat kendaraan melaju jauh di atas batas kecepatan legal.

2. Kegagalan Mekanis & Manusia

Hilang Kendali (Loss of Control): Setelah ban pecah, pengemudi gagal menstabilkan kendaraan karena kecepatan yang terlalu tinggi.

Manuver Menyalip (Overtaking Maneuver): Laporan dari FRSC menyebutkan kendaraan sedang dalam upaya menyalip kendaraan lain saat insiden pecah ban terjadi, yang membuat situasi semakin sulit dikendalikan.

3. Titik Benturan (Point of Impact)

Objek Statis: Mobil yang hilang kendali tersebut tidak bertabrakan dengan kendaraan bergerak lainnya, melainkan menghantam sebuah truk yang sedang parkir/berhenti di bahu jalan tol. Hal ini menjelaskan mengapa kerusakan pada sisi Lexus tersebut sangat parah hingga menyebabkan korban jiwa seketika.

4. Posisi Penumpang & Dampak Cedera

Kursi Belakang: Anthony Joshua duduk di kursi belakang, yang kemungkinan menjadi faktor ia bisa selamat dibandingkan rekan-rekan di sisi lain kabin yang menerima benturan lebih langsung.

Korban Jiwa: Dua staf ahli (Sina Ghami & Latif Ayodele) dipastikan tewas di lokasi kejadian sebelum sempat mendapatkan perawatan medis.

5. Lokasi & Waktu Kejadian

TKP: Jalan Tol Lagos-Ibadan, wilayah Negara Bagian Ogun (menuju arah Sagamu).

Waktu: Senin, 29 Desember 2025, sekitar pukul 11.00 WITA/Waktu setempat.

Kondisi Jalan: Jalur tersebut merupakan salah satu tol tersibuk di Nigeria dengan arus lalu lintas yang cepat.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button