Siapa Anisimova, Gadis Berusia 17 Tahun Pembunuh Raksasa di Paris?
JAKARTA, DIFANEWS.com – Begitu backhand down-the-line-nya melewati Simona Halep, Amanda Anisimova, gadis AS berusia 17 tahun itu, melemparkan raketnya. Kedua tangannya menutupi wajahnya. “What?” ia bertanya kepada dirinya sendiri.
Begitulah. Seorang bintang baru lahir.
Gadis ini, melenggang ke semifinal French Open di Paris setelah meng-KO juara bertahan sekaligus petenis peringkat 3 dunia, Halep, dengan skor 6-2, 6-4, dalam waktu 1 jam 8 menit.
Dengan kemenangan itu, Anisimova menjadi putri AS termuda yang bisa melangkah ke semifinal Grand Slam sejak Venus Williams duduk sebagai runner-up di US Open 1977. Di Paris, ia menjadi petenis termuda AS yang bisa melangkah sejauh ini sejak Jennifer Capriati pada 1990.
“Saya tak bisa percaya,” kata Anisimova di lapangan. “Saya sudah bekerja sangat keras, tapi saya tak menyangka hasilnya akan seperti ini. Jujur, ini melebihi dari apa yang saya bayangkan.”
Anisimova lahir di New Jersey, 31 Agustus 2001, kurang dua pekan sebelum teror bom 11 September. Ayahnya, Olga dan Konstantin, pindah ke AS dari Moskow, Rusia, pada 1998, bersama kakak tertuanya, Maria.
Dilatih ayahnya, mereka pindah ke Florida, kota tempat persemaian sejumlah petenis ternama, ketika usianya baru 3 tahun. Ia bisa bicara bahasa Inggris dan tentu saja Rusia.
Pada 2018, Anisimova sudah melakukan terobosan besarnya, termasuk kemenangan atas Petra Kvitova di Indian Wells untuk melangkah ke babak 16 Besar.
Cedera kaki membuat langkahnya terhenti, memaksanya tak bisa tampil di French Open 2018. Meski begitu, di pengujung musim, ia masih bisa lolos ke final WTA dengan menjadi runner-up di Hiroshima sekaligus membawa posisinya ke 100 Besar.
Tahun ini, petenis belia AS yang nampaknya punya masa depan cerah ini, melangkah ke 16 Besar di Grand Slam Australian Open dan memenangkan gelar WTA pertamanya di Bogota, April 2019.
Duduk di peringkat 51 dunia sebelum berangkat ke Paris, ia menjadi petenis pertama –putra maupun putri- kelahiran 2000-an yang bisa lolos ke perempat final di turnamen major.
Dan kini, ia menyingkirkan Halep, juara bertahan yang sudah tiga kali lolos ke final.
“Saya memang menginginkan kemenangan hari ini, saya lakukan hal berbeda karena ini bukan pertandingan mudah,” ujar Anisimova. “Saya bahagia sekali dengan penampilan saya, ini match terbaik yang pernah saya mainkan.”
Sebagai pemain termuda yang tersisa dari draw (non unggulan yang melangkah sejauh ini), Anisimova menjadi petenis termuda pertama yang bisa masuk 4 Besar sejak Nicole Vaidisova pada 2006.
Di semifinal Anisimova akan berjumpa petenis Australia dan unggulan 8, Ashleigh Barty.
Barty, 23 tahun, mengalahkan petenis AS Madison Keys di perempat final, 6-3, 7-5. Ini jadi semifinal turnamen besar pertama buat Barty.
Semifinal lainnya mempertemukan petenis Inggris Johanna Konta melawan petenis berusia 19 asal Rep Ceko, Marketa Vondrousova.
Petenis belia yang kali terakhir memenangkan turnamen besar adalah Maria Sharapova. Ia jadi juara US Open 2006 pada usia 19 tahun 132 hari.