Sports

Sulses Siap Gelar Pekan Olahraga & Seni Antar-Pondok Pesantren

MAKASSAR, difanews.com — Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) ke IX akan digelar di Provinsi Sulawesi Selatan, Oktober 2022.

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama melakukan  sejumlah persiapan awal, mulai dari survei venue pertandingan hingga pembahasan juknis penyelenggaraan Pospenas. Survei dan persiapan dilakukan di Kota Makasar, 10-12 November 2021.

Tampak hadir Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan Khaeroni, Kasubdit PMDT Sakdiyah, Kasubdit Pendidikan Kesetaraan Rahmawati, Kasubdit PQ Mahrus El Mawa, Kasubdit RA Irhas Shobirin, dan seluruh Kabid Pakis/PD Pontren Kanwil Kemenag Provinsi.

Kepala Kanwil kementerian Agama Sulsel Khaeroni, menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah. “Dengan proses persiapan sejauh ini, kami nyatakan siap untuk menggelar Pospenas 2022,” kata Khaeroni di Makassar, Jumat (12/11).

Khaeroni berharap Pospenas di Makassar berbeda dengan yang sebelumnya. “Tidak sekadar seremonial, tetapi dijadikan sebagai ruang pengembangan bakat dan minat para santri,” ujar Khaeroni.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kata Khaeroni, juga mendukung penyelenggaraan Pospenas di Makassar. Menurutnya, Pospenas memiliki implikasi pada pembangunan daerah melalui bidang pendidikan.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai posisi yang kuat dalam pengembangan pembangunan termasuk pendidikan. Untuk itu kita harus menyesuaikan dengan visi misi Pemerintah Daerah,” tuturnya.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur mengatakan Pospenas melibatkan banyak pihak. Untuk itu, harus dipersiapkan secara matang.

“Perlu dikaji cabang pertandingan apa saja yang ditekuni para santri. agar Pospenas bisa diorientasikan untuk men-supply kebutuhan yang lebih besar,” kata Waryono.

“Delapan kali Pospenas memberi banyak pelajaran. Perlu dikaji bersama agar lebih baik bukan hanya seremonial, perlu mengantisipasi problem, membentuk tim dan membuat timelinenya. Memberikan dampak kepercayaan pada santri dan juga sebagai event silaturahmi.”

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button