Swiss Vs Spanyol, Jumat (2/7): Awas Senjata Rahasia Swiss!
JAKARTA, DIFANEWS.COM — La Roja Spanyol, salah satu raksasa sepakbola Eropa, bakal ditantang Swiss di laga perempat final Euro 2020 di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Rusia, Jumat (2/7) malam.
Swiss, yang bikin kejutan ketika menyingkirkan Prancis dalam tos-tosan di 16 Besar, memang akan kehilangan playmaker Granit Xhaka karena sanksi. Tapi, mereka masih punya senjata rahasia.
Apa atau siapa senjata rahasia Swiss?
Bukan siapa-siapa. Bukan pemain pula. Tapi Luca Loutenbach, fan Swiss yang menjadi viral di media sosial karena aksinya saat mendukung tim kesayangannya bertanding.
Banyak perusahaan ingin menggaet Loutenbach untuk kampanye produk mereka.
Salah satu yang sudah berhasil adalah Swiss Air, maskapai penerbangan negeri itu. Swiss Air sudah menyiapkan satu kursi di kelas bisnis untuk penerbangan Loutenbach ke Rusia di mana di tangannya akan ada 1-2 botol Red Bull yang juga sudah berhasil menggandengnya.
Dinas Pariwisata Swiss juga menawarkan liburan bagi Loutenbach pascaEuro 2020. Lalu, pemerintah Swiss juga ingin menjadikannya semacam duta bagi kampanye vaksinasi di Swiss.
Entah apa korelasi antara ketenaran Loutenbach dalam kaitan senjata rahasia Swiss menghadapi Spanyol di perempat final Euro 2020.
Yang pasti, Spanyol akan menyiapkan segala yang dibutuhkan agar tak mengalami nasib serupa dengan Prancis. Apalagi, Swiss punya motivasi tinggi karena ini pengalaman perdana mereka lolos ke perempat final Piala Eropa, sementara Spanyol sudah tiga kali jadi juara.
Karena itu, pelatih Luis Enrique hampir pasti bakal menurunkan tiga senjata andalannya sejak awal — Pedri, Unai Simon, dan Aymeric Laporte.
Ketiga pemain ini belum pernah duduk di bangku cadangan dan Spanyol yang baru 1 kali kalah dalam 22 pertemuan dengan Swiss, takkan membiarkan laga berakhir dengan tos-tosan.
Di Nations League 2020, Spanyol menang 1-0 di Madrid, Oktober, sebelum bermain 1-1 di Basel, November.
Itu membuktikan Swiss bukan lawan yang bisa diremehkan meski Negeri Matador itu sudah mengemas 48 gol dalam 22 pertemuan, di mana Swiss baru mencetak 18 gol.
Apakah Loutenbach bisa membongkar semangat pasukan Rossocrociati besutan Vladimir Petkovic? Mungkin itu harapannya.