DIFANEWS.COM – Tyson Fury, mantan dua kali juara kelas berat WBA, IBF, dan WBO, memuji setinggi langit Moses Itauma yang baru saja bikin ngusruk petinju kawakan Dillian Whyte di ANB Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (16/8) malam.
Itauma yang sebenarnya ingin memecahkan rekor Mike Tyson sebagai juara kelas berat termuda dunia, kini nampaknya siap membawa dirinya sebagai salah satu petarung kelas berat dunia setelah dia mengatasi lawan terberatnya sejauh ini, Dillian Whyte.
Selama ini, sebagai petinju Inggris berdarah Slowakia, selama ini orang meragukan apakah dia bisa menyamai kehebatan Tyson Fury atau Anthony Joshua, atau Daniel Dubois.
Kini, dia mulai menjawab sedikit demi sedikit. Salah satunya setelah menghentikan Dillian Whyte dalam 119 detik.
Kemenangan itu membuat publik tinju Inggris gembira menyambut kedatangan calon bintang baru mereka, meski sebenarnya Fury dan Joshua sendiri sejak lama melihat Itauma memang punya potensi besar. Bahkan ia seharusnya bisa memecahkan rekor sebagai juara kelas berat termuda yang masih digenggam Mike Tyson.
“Datang sudah, masa depan tinju,” tulis Fury di akun media sosialnya. “Saya sudah bilang selama bertahan-tahun.”
Fury tentu saja tidak asal goblek. Dia dua kali menyewa jasa Itauma sebagai sparring partner di dua pertarungannya melawan Oleksandr Usyk.
Fury mengisyaratkan dia tidak akan pernah melawan talenta muda yang menghancurkan, yang telah meninggalkan jejak kehancuran sejauh ini dalam karier profesionalnya.
Mantan juara itu sendiri mengalahkan Whyte di ronde 4 dalam pertarungan mereka pada 2022. So, Itauma memiliki kualifikasi yang baik untuk membuat penilaian. Fury menilai Itauma sudah layak mendapatkan duel perebutan gelar dalam beberapa bulan mendatang.
Saat ini, namanya hanya berada di bawah Joseph Parker dalam daftar peringkat WBO.
Karena itu muncul juga spekulasi duel Itauma vs Parker, apalagi Parker juga hadir menyaksikan Itauma ketika dia menghancurkan Whye. Bahkan Itauma dijagokan bisa langsung bertarung dengan Usyk, sang juara tak terbantahkan kelas berat saat ini.
Meski begitu, pelatihnya, Ben Davison nampaknya tak mau gegabah seperti dikatakannya kepada talkSPORT.
“Ya, lihat, [ia] profesional, ini adalah acara yang fantastis, menjadi headliner melawan legenda tinju Inggris.
“Tapi kekurangannya adalah kami masih mengejar ronde. Sangat sulit bagi petinju kelas berat mana pun untuk mencapai dua belas ronde bersamanya.”
Yang dimaksud Davison, ia perlu melihat kemampuan Itauma bertarung lebih dari 1-2 ronde untuk menguji kemampuan dia yang sebenarnya.
“Tapi, untuk mencapai ronde 2 saja sambil terus menerima serangan dari Moses, itu sulit.”
“Tim akan berdiskusi tentang apa yang akan kami lakukan selanjutnya. Ada perpanjangan 30 hari untuk Usyk untuk melihat apa yang terjadi di sana.”
“Kami akan mempertimbangkannya [soal duel langsung lawan Usyk], tapi mungkin kami bisa memilih petinju lain untuk memperebutkan beberapa ronde.”
Artinya, untuk menguji Itauma, dia perlu lawan lebih alot yang bisa bertahan beberapa ronde, tidak langsung roboh ronde 1-2 seperti lawan-lawan Itauma.
Sepanjang kariernya, dalam 13 kali naik ring, Itauma 2 kali menang angka di awal kariernya [duel ketiga dan keempat]. Dari 11 kali menang KO, 8 di antaranya ronde 1, dan 3 lainnya terhenti di ronde 2.***



