Wartawan, Sastrawan, & Budayawan Itu, Arswendo, Meninggal Dunia di Usia 70

JAKARTA, DIFANEWS.com — Sastrawan dan wartawan senior Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada Jumat (19/7) sore.

“Meninggalnya tadi saat sama kakak saya. Kebetulan saya masih di jalan menuju ke rumah,” ujar Tiara, putri ketiga Arswendo saat ditemui tribunews.com di rumah duka, Komplek Kompas, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/7).

Tiara mengatakan, penulis Keluarga Cemara itu sudah lama sakit kanker kandung kemih. Arswendo sering bolak-balik rumah sakit.

“Hari ini sekitar pukul 17.30 WIB meninggal. Meninggalnya tenang, baik, senyum, dan sekarang sudah enggak sakit lagi,” beber Tiara.

Saat ini, jenazah Arswendo Atmowiloto masih disemayamkan di rumah duka, Kompleks Kompas B-2, Jalan Damai, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.

Misa Requiem sekaligus pelepasan jenazah akan dilaksanakan di Gereja St Matius Penginjil, Paroki Bintaro, Pondok Aren, Sabtu (20/7) pukul 10.00.

Arswendo dikenal sebagai penulis dan wartawan Indonesia yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar seperti Hai dan Kompas.

Sebagai seorang sastrawan, Arswendo menulis cerpen, novel, naskah drama, dan skenario film.

Salah satu naskah paling terkenal yang ia tulis yakni naskah Keluarga Cemara yang diangkat dalam sinetron di RCTI tahun 1996-2002 dan diangkat ke layar lebar pada 2019.

Kiprahnya di bidang sastra juga ia rajut sebagai pemimpin Bengkel Sastra Pusat Kesenian Jawa Tengah, Solo (1972).

Ia pernah mengelola tabloid Bintang Indonesia setelah menemui Sudwikatmono, penerbitnya.

Arswendo berhasil menghidupkan tabloid itu, tapi hanya bertahan tiga tahun.

Ia kemudian mendirikan perusahaannya sendiri, PT Atmo Bismo Sangotrah, yang memayungi sedikitnya tiga media cetak: tabloid anak Bianglala, Ina (kemudian jadi Ino), serta tabloid Pro-TV.

Berikut adalah sejumlah karya yang telah dihasilkan Arswendo Atmowiloto: