SEMARANG, DIFANEWS.com — Remaja kelahiran Rembang, Jawa Tengah, ini tengah menjadi buah bibir masyarakat olahraga di Indonesia.
Berkat prestasinya yang ciamik di olahraga mixed martial arts (MMA), gadis bernama Dwi Ani Retno Wulan ini bakal tampil di ajang bergengsi ONE Championship di Manila, Filipina, 12 April 2019.
Dwi Ani, atlet Rembang peraih emas muay thai di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2018, ini akan menghadapi Bi Nguyen asal Vietnam dalam laga kelas atom.
Prestasi gemilang remaja kelahiran Rembang, 7 Juli 1998, ini dicapai dengan penuh perjuangan. Pasalnya, saat kali pertama memilih dunia bela diri, Dwi tak direstui orang tuanya.
Meski begitu, anak petani Desa Ngulaan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, ini tetap nekat.
Pilihannya untuk terjun di muay thai dan tinju merupakan saran dari guru olahraganya di Sekolah Dasar. Sebelumnya, Dwi belum pernah mengikuti olahraga bela diri apapun.
Dwi yang saat itu masih duduk di bangku SMA ditawari ikut latihan tinju dengan salah satu atlet ternama dari Rembang, Rita Wulansari yang juga petarung di MMA.
Bermodalkan nekat, Dwi langsung mengikuti latihan di Sasana Kobra Muay Thai Boxing, awal Januari 2016.
Sebulan latihan ia langsung diikutkan pada kejuaraan tinju amatir terbuka, Februari 2016, di Semarang. Dwi yang saat itu masih duduk di kelas XI SMAN 1 Sulang meraih medali perunggu. Prestasi selanjutnya, Dwi berhasil meraih emas kelas 48kg pada kejuaraan Sabuk Emas Kapolres Rembang 2017.
Dari sini, prestasi Dwi kian berkilau.
Dwi Ani mengaku tak pernah tebersit di benaknya menjadi atlet profesional. Sosok sang pelatih Rita Wulansari yang sukses di ajang MMA menjadi motivasinya untuk lebih serius menekuni olahraga yang penuh tantangan ini.
Dwi memulai debut profesional pada November lalu, di Warrior’s Dream. Ia berhasil mengalahkan lawannya, Putri Padmi, dengan angka mutlak.
Berbekal kemenangan tersebut, Dwi optimis bisa tampil maksimal di One Championship Manila.
Dwi mengaku laga di ‘ONE Championship: Roots of Honor’ di Manila merupakan tantangan tersendiri karena ia belum pernah memiliki pengalaman menghadapi atlet dari luar negeri.
Di bawah asuhan Yohan Mulia Legowo di Hans Fight Academy, Dwi berharap prestasinya di octagon dapat mengangkat perekonomian keluarganya.
Seorang pengurus KONI Rembang cabang olahraga muay thai, Musyafa, mengaku bangga dengan prestasi mantan salah satu atletnya.
“Ini sangat membanggakan tidak hanya bagi Rembang tapi juga bagi bangsa Indonesia. Kami berharap ke depannya, lahir atlet-atlet baru di Rembang yang bisa meniru jejak prestasi Dwi Ani,” ucap Musyafa, Selasa (26/3). (Rom)