Edgar Berlanga, Raja KO Baru asal Puerto Rico
JAKARTA, DIFANEWS.com — Puerto Rico pernah menjulang di éra Wilfried Benitez, Wilfredo Gomez, Hector Camacho, Wilfredo Vazquez, dan Felix Trinidad. Lalu muncul nama beken Miguel Cotto. Danny Garcia juga cukup terkenal, tapi ia kelahiran Amerika Serikat,
Setelah itu, belum ada lagi nama yang sangat menonjol dan menonjok. Cotto terakhir naik ring Desember 2017, kalah angka dari Sadam Ali. Garcia masih aktif. Jika ia bisa menang atas Errol Spence Jr, 5 Desember 2020, namanya pasti akan lebih menjulang.
Kini, ada Edgar ‘The Chosen One’ Berlanga, petinju kelas menengah super. Ia mengantongi dua kewarganegaraan, AS dan Puero Rico (PR). Ia lahir di Brooklyn, New York, dari komunitas Nuyorican. Kedua orang tuanya berasal dari Puerto Rico dan sangat bangga dengan darah Puerto Rico-nya.
Sejak kecil ia mengidolakan Felix Trinidad. Tito Trinidad adalah juara di tiga kelas di beberapa badan tinju dunia. Tiga kekalahannya sepanjang kariérnya berasal dari lawan ternama, dua di antaranya Bernard Hopkins di kelas menengah, dan Roy Jones Jr di kelas berat ringan, Januari 2008.
Berlanga, seperti pendahulu-pendahulunya yang mencetak sejarah dalam pertinjuan PR, juga ingin mengibarkan bendera negerinya lebih tinggi melalui kepalan tangannya. Itu sebabnya, setelah bertarung 17 Oktober 2020 dengan kemenangan KO ke-15 [dari 15 kali mentas] atas Lanell Bellows, Berlanga tetap berlatih keras padahal dalam masa liburan.
Berlanga memang tak bisa berleha-leha dan tak mau berleha-leha. Pasalnya, ia sudah harus naik ring lagi pada 12 Desember di Las Vegas.
Jumat pekan lalu Berlanga tampil di depan publik di sasana Felix Pagan Pintor di Guaynabo untuk memperlihatkan pelatihannya.
“Saya berlatih keras untuk pertarungan 12 Desember. Kami dalam masa liburan, tapi juga wajib berlatih. Saya menikmati hari-hari saya. Saya cinta negara leluhur saya. Meskipun tinggal di New York, saya berlatih keras untuk negara leluhur saya,” kata Berlanga, dikutip BoxingScene.com.
“Saya akui PR haus pada seseorang yang bisa mengibarkan bendera dengan cara yang seperti pernah dilakukan Felix Trinidad, Miguel Cotto, dan banyak lagi lainnya. Saya lakukan yang terbaik untuk bisa seperti mereka. Saya ingin segera jadi juara dunia. Saya di sini untuk memasukkan PR dalam peta [tinju] lagi.”
Ivan Calderon, salah satu petinju yang juga pernah membesarkan nama PR, mengaku terkesan dengan pelatihan Berlanga.
“Ia punya pukulan alamiah. Itu sesuatu yang tak bisa dipelajari. Ia bukan hanya punya pukulan alamiah, tapi juga tahu cara menyesuaikan pukulannya,” kata Calderon
“Ia menjaga tangannya tetap di atas karena itu kebiasaannya. Itu bukti ia sangat disiplin dan ingin terus meningkatkan teknik bertinjunya.”
Berlanga belum jadi juara di kelas menengah super, kelas yang kini didominasi nama-nama seperti Canélo Alvarez, Callum Smith, dan Caleb Plant. Untuk bisa mengalahkan mereka, bakat dan skill saja pasti tak cukup. Berlanga perlu bekal pengalaman lebih banyak. Ia juga butuh satu hal lagi: kesabaran.