JAKARTA, difanews.com – Secara verbal, Tyson Fury dan Deontay Wilder berkomitmen untuk melakukan trilogi sebagaimana dilaporkan ESPN, beberapa hari setelah badan arbitrase internasional memenangkan gugatan Wilder untuk bertarung kali ketiga dengan Fury, sekaligus membuat rencana pertarungan unifikasi antara Fury dan Anthony Joshua berada di ujung tanduk.
Keputusan arbitrase dikeluarkan pada Senin (17/5), di mana Fury (30-0-1, 21 KO), juara kelas berat WBC yang mengalahkan Wilder dalam rematch, harus melakukan duél ketiga dengan Wilder. Sumber-sumber ESPN menyebutkan, keputusan itu bisa menggagalkan rencana duél Fury dan Anthony Joshua, juara kelas berat WBA, IBF, WBO.
Duél Fury-Wilder bisa digelar pada 24 Juli di Las Vegas, seperti laporan ESPN, dengan cadangan waktu 14 Agustus.
Promotor Bob Arum mengatakan, kontrak pertarungan bisa ditéken dalam beberapa hari ke depan. Fury menerima bayaran 60 persen, sementara Wilder 40 persen.
Duél pertama Fury-Wilder, Desember 2018, berakhir draw, sedangkan pada rematch, Februari 2020, Fury menang TKO ronde 7.
Pada dasarnya, keputusan arbitrase olahraga itu tidak mengikat secara hukum formal. Namun, keputusan itu bisa dikuatkan persidangan formal jika kedua pihak tak mencapai kata sepakat.
Ironisnya, keputusan badan arbitrase itu dikeluarkan sehari setelah Fury mengatakan pertarungan melawan Joshua akan digelar di Arab Saudi, 14 Agustus.
Wilder sendiri sejak awal memang punya opsi trilogi dengan Fury. Namun, pandemi Covid-19 dan negosiasi yang berlarut-larut membuat Fury akhirnya menganggap opsi itu kadaluwarsa dan memilih bertarung dengan Joshua. Sayangnya, Wilder kini memenangkan gugatannya dan opsi trilogi itu kembali berlaku.