TAKENGON, difanews.com — DPP Asproksi (Asosiasi Produk Kesehatan Indonesia Standar Internasional) menggelar dua pertemuan penting di Aceh Tengah, pekan lalu, dalam rangka pembentukan DPW Asproksi Provinsi Aceh.
Pertemuan pertama dilaksanakan di Pendopo Bupati Aceh Tengah dilanjutkan pematangan rencana pendirian DPW Asproksi itu di Café ARB Takengon.
Pada kunjungan di Aceh Tengah ini hadir, selain Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar, juga Setda Aceh Tengah Subandhy AP, Direktur RSUD dr. H. Gusnarwin Sp B, Kadis Kesehatan dr Yunasri (Kadis Kesehatan ) pada pertemuan kedua secara intens di Cafe ARB Takengon sebagai tindak lanjut pertemuan pertama di Pendopo Bupati Aceh Tengah.
“Kami sangat mendukung berdirinya Asproksi di Aceh. Selain fokus pada alat kesehatan, banyak aspek lain yang bisa kita kerjakan bersama menyangkut aspek pendidikan, pariwisata, dan budaya,” kata Drs. Shabela Abubakar.
DPP Asproksi sendiri diwakili antara lain Waketum II Sarkundina, SKM dan Sekjen Dr Fazhra Fawwaz Al Firman, SH, MM.
“Kami siap mendukung berbagai aspek yang positif guna kebangkitan pemulihan ekonomi di daerah ini,” kata Fazhra.
Pandemi Covid-19 diakui membuat kehidupan sosial masyarakat berubah, terutama menyangkut ekonomi di mana banyak terjadi kemandekan. Aceh Tengah khususnya, dan Provinsi Aceh secara umum, ikut terkena imbasnya seperti juga provinsi lain di Indonesia.
Membantu menyehatkan masyarakat melalui penyediaan alat kesehatan sebagai salah satu kepedulian Asproksi, diakui menjadi salah satu cara untuk ikut membantu pemulihan ekonomi masyarakat.
“Aceh Tengah memiliki sumber daya luar biasa, termasuk sumber daya alam dengan kopi Arabica Gayo-nya,” tambah Fazhra. “Karena itu Aceh perlu segera memiliki DPW Asproksi agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi.”