Olahraga UmumSports

Bagi Novak Djokovic, Kebebasan Memilih Lebih Penting Dibandingkan Gelar Juara

JAKARTA, difanews.com – Novak Djokovic, petenis putra No 1 Dunia rela tidak tampil di dua turnamen Grand Slam Wimbledon dan French Open setelah sebelumnya juga ditolak di Australian Open dan dideportasi dari negeri Down Under itu.

“Ya, itu harga yang mau saya bayar,” kata petenis Serbia berusia 34 itu kepada BBC.

Novak Djokovic mengatakan hal itu mengantisipasi kemungkinan ia tak diizinkan tampil karena belum dan tak mau divaksin terkait wabah virus corona. Jika vaksinasi jadi syarat wajib, Dkokovic siap kehilangan peluang menjadi petenis putra terbanyak peraih Grand Slam setelah sebelumnya mengantongi 20 gelar.

“Saya tahu konsekuensi keputusan yang saya ambil,” katanya. “Saya paham, tanpa vaksin saya tak bisa ke mana-mana. Ya, itu harga yang mau saya bayar.”

Novak Djokovic mengaku masih ingin berkiprah di tenis beberapa tahun lagi. Tapi, ia juga menegaskan, seharusnya setiap orang bebas menentukan pilihan apakah mau atau tidak seseorang memasukkan sesuatu ke dalam tubuh mereka. Kebebasan itu, menurutnya, lebih penting dari gelar apapun, termasuk suntik vaksin Covid 19.

“Saya tidak pernah antivaksin,” tambahnya seraya mengatakan ia juga divaksin ketika kecil. “Tapi, saya juga mendukung kebebasan memilih boleh-tidaknya orang masukkan sesuatu ke dalam tubuh kita.”

“Saya mengerti dan melihat bahwa secara global, semua orang berusaha keras untuk menangani virus ini, semoga, virus ini segera berakhir.”

Djokovic dan Roger Federer saat ini sama-sama mengantongi 20 gelar Grand Slam. Ia berpeluang merebut lebih banyak gelar Grand Slam karena Federer kini lebih banyak berkutat dengan cedera.

Di Australian Open, Djokovic sempat diizinkan tampil sebagai pengecualian karena ia baru saja terpapar Covid 19. Izin itu memicu kemarahan rakyat Australia dan kedatangan Djokovic akhirnya ditahan pihak imigrasi.

Menteri Imigrasi Alex Hawke kemudian membatalkan visa Djokovic serta memulangkannya karena dikhawatirkan kehadirannya akan memicu sentiment antivaksin, yang menurut Djokovic masih bisa diperdebatkan. ***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button