Helsya Maeisyaroh, dari La Masia ke Timnas Indonesia
Helsya menggeluti sepakbola sejak usia 7 tahun. Bahkan ketika menginjak usia 11 tahun, ia menjadi satu dari lima anak yang menginjakkan kaki di Akademi Sepakbola Usia Muda milik klub Barcelona, La Masia, Agustus 2017.
JAKARTA, DIFANEWS.com – Helsya Maeisyaroh, salah satu punggawa Timnas Senior Wanita yang dibawa pelatih Rully Neere pada babak kedua Kualifikasi Pra Olimpiade Tokyo 2020 di Mandalay, Myanmar, 1-9 April .
Pemain berusia 14 tahun ini menjadi yang termuda di skuad Garuda Pertiwi sekaligus merupakan debutnya di Timnas senior.
“Saya kaget ketika dipilih untuk bisa memperkuat Timnas Senior di kompetisi ini, terlebih usia saya masih sangat muda dan bisa dibilang masih kecil. Masih tidak percaya dan kaget saat pelatih sebut nama saya untuk siap berangkat ke Myanmar,” ujar Helsya, gadis kelahiran 7 Mei 2005 yang sebelumnya pernah memperkuat Timnas Putri U-15.
Pada pertandingan perdana Kualifikasi Pra Olimpiade Tokyo 2020 kontra India, Helsya tak diturunkan sama sekali. Namun, di pertandingan kedua kontra Myanmar, Helsya diturunkan untuk kali pertama 45 menit penuh di paruh kedua. Meski skuad Garuda kalah di laga tersebut dengan skor akhir 0-6, namun pelatih Rully memuji penampilan Helsya.
“Di babak kedua, saya memasukkan Helsya untuk menggantikan Ade di gelandang bertahan. Dalam permainan ada perubahan di babak kedua. Saat Helsya masuk, ia berani pegang bola, dan lebih tenang dibanding pemain-pemain yang jauh lebih senior.”
“Masih gak percaya juga kalau aku main, karena di bangku cadangan ada pemain-pemain senior lain yang lebih berpengalaman. Main 45 menit sudah bangga sekali, apalagi ketemu tim bagus seperti Myanmar. Ini istimewa,” kata Helsya.
Helsya mulai mengenal sepakbola sejak usia 3 tahun. Namun, anak kedua dari dua bersaudara ini menggeluti sepakbola sejak usia 7 tahun. Bahkan ketika menginjak usia 9 tahun, ia mulai berlatih secara serius di sekolah sepakbola Bekasi United selama 2 tahun, sebelum akhirnya berlabuh di SSB Tajimalela Bekasi hingga kini.
Selama berkiprah di dunia sepakbola, salah satu catatan yang paling berkesan ialah ketika ia menjadi satu dari lima anak yang menginjakkan kaki di Akademi Sepakbola Usia Muda milik klub Barcelona, La Masia, Agustus 2017 lalu.
Menjadi satu-satunya perempuan di antara pemain cilik yang dipilih dari salah satu ajang pencarian bakat usia muda yang digelar oleh salah satu brand susu, pemilik nomor punggung 20 berlatih selama 2 pekan dan menggali ilmu sepakbola usia muda di sana.
“Di sana diajari banyak hal, skill, teknik dan kedisiplinan. Hal-hal itu yang jadi bekal saya di Timnas ini,” bebernya.