Kanjuruhan Disaster: Tim La Liga Sampai Mengheningkan Cipta Sebelum Bertanding
JAKARTA, difanews.com — Sangat banyak ucapan belasungkawa datang dari sejumlah negara di dunia terkait Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu kelabu tanggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, yang menelan sedikitnya 125 orang korban meninggal dunia.
Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, Presiden Konfederasi Sepakbola Asia atau AFC, mengatakan kepada Reuters bahwa dia sangat terkejut dan berbelasungkawa mendengar berita tragis yang dialami suporter sepakbola Indonesia.
La Liga dan klub-klub Federasi Sepakbola Spanyol Mengheningkan Cipta selama 1 menit sebelum kickoff pertandingan hari Minggu (2/10) kemarin.
“Duka cita mendalam bagi rakyat Indonesia, khususnya keluarga para korban, seraya berharap semoga mereka yang cedera segera diberi kesembuhan,” demikian bunyi pernyataan La Liga, dilansir This Day (thisdaylive.com).
Dari Premier League Inggris juga ucapan duka cita datang untuk para korban kerusuhan di Malang pascapertarungan Arema vs Persebaya Surabaya itu.
“Kami benar-benar bersedih mendengar kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia. Seluruh keluarga besar Liverpool menyampaikan turut berduka,” demikian bunyi cuitan resmi Liverpool.
Inggris juga kembali diingatkan kejadian serupa di Sheffield, di Stadion Hillsborough pada 1989 yang menyebabkan 97 fan Liverpool tewas ketika timnya bertarung melawan Nottingham Forest di semifinal FA Cup.
Kapten Inggris Leah Williamson memposting di Twitter:
“Hati saya bersama semua orang yang terkena dampak tragedi ini. Indonesia memiliki tempat khusus di hati saya,” tweet kapten tim nasional Inggris Leah Williamson.
Sergio Ramos, eks pemain belakang timnas Spanyol menyebut kejadian itu sebagai ‘memilukan’, sedangkan eks striker Inggris Wayne Rooney menyebut ‘sangat menyedihkan’.
Dari Belanda, Ajax juga melayangkan cuitannya. “Kami benar-benar bersedih dengan tragedi di Malang, Indonesia. Seharusnya tidak boleh ada kekerasan di pertandingan sepakbola.”
“Menyakitkan dengan peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan. Tak boleh ada tindakan kekerasan di dalam dan di luar lapangan sepakbola,” tulis tweet Barcelona.***