Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Belum Diketahui Penyebabnya
Pimpinan Pertamina memastikan kebakaran yang terjadi pada Senin dini hari pukul 00.45 WIB itu tidak sampai mengganggu distribusi BBM (bahan bakar minyak).
Jakarta, difanews.com — Lima orang mengalami luka bakar berat dan 15 lainnya mengalami luka ringan akibat kebakaran yang terjadi di kilang minyak RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/03).
Pimpinan Pertamina memastikan kebakaran yang terjadi pada Senin dini hari pukul 00.45 WIB itu tidak sampai mengganggu distribusi BBM (bahan bakar minyak).
“Data sementara ada lima orang yang mengalami luka bakar berat,” kata Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya, kepada kantor berita Antara.
Caya mengatakan total korban sampai saat ini terdata sebanyak 20 orang yang sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dari jumlah tersebut 15 mengalami luka ringan serta lima lainnya luka berat.
Menurutnya, para korban yang mengalami luka-luka merupakan penghuni rumah yang dekat dengan lokasi kejadian. Ada pula korban yang sedang melintas dekat lokasi ketika terjadi kebakaran.
“Korbannya beragam ada warga sekitar dan juga pengguna jalan,” tuturnya, dilansir BBC.com.
Sementara itu, dalam keterangan kepada pers, PT Pertamina menyebut sejumlah warga telah dievakuasi ke beberapa tempat. Warga yang diungsikan berasal dari Desa Balongan yang merupakan desa yang berlokasi paling dekat dengan tempat kejadian.
Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 950-an warga diungsikan. Rinciannya, 200an warga diungsikan ke Pendopo Kabupaten Indramayu, sekitar 400 orang di Islamic Center Indramayu, dan sekitar 350 warga di GOR Perumahan Bumi Patra.
Di tempat pengungsian, Pertamina menyiapkan kelengkapan pencegahan Covid-19 berupa masker dan hand sanitizer, serta memastikan warga tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Untuk logistik, Pertamina akan bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Indramayu untuk membantu penyediaan konsumsi bagi warga di pengungsian. Selain itu, Pertamina juga menyiapkan terpal serta kebutuhan warga lainnya di pengungsian.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam keterangan pers menyatakan pihaknya untuk saat ini menghentikan operasi (normal shutdown) di lokasi kilang minyak tersebut – yang terbakar pada pukul 00.45 WIB – sebagai antisipasi agar tidak menjalar ke area lain, “sehingga kami pastikan ada pengendalian arus minyak dan mencegah terjadinya perluasan kebakaran.”
Untuk penyebab kebakaran tersebut, Nicke mengaku pihaknya belum mengetahui secara pasti. “Jadi sampai saat ini masih dilakukan investigasi dibantu pihak berwenang, sehingga fokus kami adalah untuk menyelesaikan kondisi darurat di lapangan,” ujarnya.
Nicke juga mengungkapkan bahwa api telah dapat dilokalisir di dalam bund wall. “Jadi di sekitar tangki ini ada tanggul, api sudah bisa kita lokalisir di sana dan untuk pemadaman, kami gunakan foam ke perimeter bundwall dan pusat nyala api. Sehingga dengan demikian kita pastikan api tidak akan menjalar ke area lain dan kami juga lakukan pendinginan di area sekitar.”
Untuk penanganan ini, pihaknya mengoperasikan 10 mobil kebakaran, bekerja sama dengan Pemda Cirebon dan Indramayu. Terkait dengan dampak insiden, terdapat korban luka dan seluruhnya sudah ditangani oleh tim medis.
Sebagian besar sudah bisa ditangani dan kembali ke rumah masing-masing, namun masih ada lima korban yang masih ditangani di rumah sakit. “Kami mohon kepada warga sekitar untuk tenang, dan jauhi lokasi kebakaran, kami lakukan pemblokiran jalan dibantu Polri dan TNI,” ujarnya.
Mengenai dampak kebakaran kilang minyak itu bagi pasokan BBM, Nicke memastikan bahwa pasokan BBM aman dengan mengoptimalkan produk kilang-kilang lain ke daerah-daerah yang selama ini disuplai dari Balongan, yaitu Jakarta dan Cikampek.
“Kami pastikan tidak ada kendala di dalam suplai BBM ini, karena sebetulnya kilang atau proccessing plant yang utama di dalam kilang ini tidak terdampak, jadi kebakaran hanya di daerah tangki saja.
Mulyono, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, juga memastikan kondisi stok nasional “sangat-sangat aman.”
“Masyarakat tidak perlu panik, karena stoknya luber. Stok nasional gasoline [BBM] ada 10,5 juta barel, ini cukup untuk untuk 27-28 hari ke depan. Jadi tidak ada masalah karena pemakaian sehari nasional 62.500 kilo liter/hari. Solar tersedia hari ini 8,8 juta barel, ini cukup untuk 20 hari ke depan,” ujarnya.
Demikian juga untuk avtur, masih ada sekitar 3,2 jua barel, untuk 74 hari konsumsi. Kilang minyak di Balongan selama ini melayani pasokan BBM di daerah sekitar, yaitu Cikampek dan Plumpang.
Mulyono juga memastikan begitu kebakaran bisa ditangani, nanti kilang langsung bisa beroperasi kembali.
“Jadi tidak ada masalah dengan kilangnya. Sambil menunggu pemadaman, kira-kira 4-5 hari, mudah-mudahan sudah bisa normal,” ujarnya.
Dirut Pertamina, Nicke Widyawati dalam konferensi pers, Senin (29/3).
Ia memperkirakan selama pemadaman berlangsung, produksi yang tidak bisa dipasok dari kilang itu sebanyak 400.000 barel, dan untuk sementara ditangani dari kilang Cilacap dan kilang TPPI.
“Karena kilang Cilacap bisa dinaikkan produksinya sampai 300.000 ribu barel, sedangkan TPPI itu bisa sampai 500.000 barel. Dari Cilacap nanti akan dibawa kapal, supply langsung ke Tanjung Priok.
“Sedangkan dari TPPI nanti bisa disupply lewat TBBM Balongan. Jadi sekali lagi, tidak perlu panik, stoknya banyak dan kilang sebenarnya tidak ada masalah dan kita bisa cover kebutuhan dari kilang-kilang yang lain,” lanjut Mulyono.
Pertamina sebelumnya telah mendatangkan tim HSSE (Health Safety, Security and Environment) dari unit kilang terdekat yakni Kilang Pertamina Cilacap, Pertamina EP, Kilang Pertamina Plaju serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Indramayu untuk segera mengupayakan pemadaman kebakaran.
“Pertamina meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran. Saat insiden terjadi, ada 4 warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar,” ujar Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya melalui keterangan tertulisnya.
“Langsung dirujuk untuk perawatan intensif di RSUD Indramayu,” katanya.
Ifki menerangkan kebakaran itu terjadi sekitar pukul 00.45 WIB di tangki T301G. Penyebab kebakaran saat ini masih dalam penyelidikan.
“Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti, namun pada saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir,” ucapnya.
Menurutnya, saat ini akses jalan di sekitar kilang minyak ditutup untuk menghindari adanya korban. “Saat ini dilakukan juga pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh TNI,” katanya.