News

LaNyalla: Paguron Jalak Banten Nusantara Harus Ikut Koreksi Arah Perjalanan Bangsa

PANDEGLANG, difanews.com – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendapat kepercayaan menjadi pembina Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN). Sebagai peresmian, LaNyalla diberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PJBN yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum PJBN, Abah KH Tubagus Sangadiah.

Pengangkatan LaNyalla sebagai Pembina PJBN, dilakukan di sela-sela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mako PJBN, di Kampung Kadu Badak, Desa Pegadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang, Banten, Minggu (21/11) malam.

Ketua DPD RI hadir didampingi yakni Senator Bustami Zainuddin (Lampung), Fachrul Razi (Aceh) dan Sekjen DPD RI, Rahman Hadi.

Hadir juga Pemimpin Ponpes Al-Bantani, sekaligus Ketua PJBN, Abah KH Tubagus Sangadiah, Syech Ammar Azmi Ar Rafati Al Jailani (cucu Syekh Abdul Qodir Jailani), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (Pekalongan), Abuya Ahmad Muhtadi, KH MD Ubaidillah, musisi religi Opick dan sejumlah Ulama lainnya.

LaNyalla mengucapkan terima kasih atas pemberian KTA dan pengangkatan dirinya sebagai Pembina PJBN.

“Tentu ini suatu kebanggaan buat saya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Abah KH Tubagus Sangadiah dan keluarga besar PJBN,” kata LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu berharap PJBN memberikan kontribus positif bagi pembangunan bangsa. PJBN diharapkannya ikut mengambil peran dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

“Kita berharap PJBN selalu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa ke depan. Ada banyak persoalan bangsa ini yang butuh perhatian serius. Saya kira, PJBN harus ikut mengambil peranan dalam hal mengoreksi arah perjalanan bangsa ini agar tak melenceng dari cita-cita para pendiri bangsa,” ujar LaNyalla.

Apa itu Paguron Jakak Banten Nusantara?

Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) adalah salah satu wadah tempat bernaungnya para ksatria dan srikandi se-Nusantara, elemen masyarakat, lintas suku, Agama, Organisasi, Lembaga, Perguruan Beladiri, Budayawan, serta Komunitas dan masyarakat lainnya yang melebur menjadi satu di wadah PJBN.

Jalak Banten sendiri konon adalah seekor burung sakti yang berasal dari selendang seorang ulama yang menyebarkan Islam di Kawasan Banten dan harus berhadapan dengan Jalak Rawi terbuat dari besi Persani yang digunakan tokoh animisme saat itu.

Ketika mereka kalah mereka pun mengakui kekalahan dan sesuai perjanjian mereka harus ikut ajaran agama Islam.

“Dalam makna harfiah Jalak punya arti singkatan dari Jami’atul Akhlak atau Jalankeun, Aturan, Lalakon, Amanah, Karuhuh (Jalak). Jalankeun artinya menjalankan ibadah yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Lelakon artinya bisa melakukan lelaku atau tirakat. Amanah artinya dapat dipercaya dan menjadi suri tauladan, Dan karuhun artinya menjaga warisan leluhur nenek moyang kita dalam membangun peradaban.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button