Paniki, Kuliner Khas Minahasa dari Olahan Daging Kelelawar
Paniki makanan khas Medan yang berkhasiat mengobati penyakit asma dan paru.
BOGOR, DIFANEWS.com — Indonesia kaya akan kuliner khas yang tersebar di seluruh Nusantara. Mulai dari hidangan yang berbahan dasar buah, sayuran, hingga daging, semuanya ada di negeri ini.
Di Sulawesi Utara, terdapat satu makanan yang sedikit menyeramkan ketika kita menyantapnya. Paniki namanya. Makanan ini menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utamanya.
Soal rasa, hidangan ini memiliki rasa yang sedikit gurih meskipun tekstur daging terasa alot.
Mamalia bersayap ini ternyata tidak cukup menyeramkan bagi masyarakat di Minahasa. Orang asli Sulawesi Utara ini sepertinya mengabaikan bentuk wajah kelelawar yang terlihat menakutkan.
Bagi mereka, mendapatkan rasa daging yang lezat juga menyehatkan menjadi hal yang lebih penting dibanding wajah seram kelelawar.
Untuk mengolah paniki, diperlukan penggabungan beberapa macam bumbu agar pengolahan daging kelelawar ini terasa nikmat. Bumbu dasar seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, sereh, dan jahe direbus dan dicampur bersama santan kelapa hingga meresap.
Tidak semua kelelawar dapat digunakan sebagai olahan paniki. Hanya kelelawar pemakan buah sajalah yang digunakan untuk membuat kuliner khas ini. Hal ini membuat daging kelelawar yang diolah menjadi paniki kaya akan gizi dan protein.
Selain itu, adanya zat kitotefin membuat daging kelelawar sangat ampuh untuk mengobati penyakit asma dan paru.