BeladiriSports

Promotor Eddie Hearn Tertarik Pertemukan Deontay Wilder & Dillian Whyte

Jakarta, difanews.com – Eddie  Hearn, promotor Dillian Whyte, mengatakan, pertarungan antara Whyte dan Deontay Wilder akan masif.

Wilder menganggur sejak kalah TKO dari Tyson Fury di MGM Grand, Las Vegas, Februari 2020. Kekalahan itu membuatnya kehilangan gelar kelas berat WBC.

Whyte dihentikan Alexander Povetkin di ronde 5 di Brentwood, Agustus 2020. Kekalahan itu membuatnya kehilangan gelar kelas berat WBC interim.

Sebelum kekalahan dari Povetkin, di atas kertas Whyte adalah lawan wajib Wilder –sebelum Wilder juga kehilangan gelar. Sejak kekalahan Wilder, otomatis Whyte adalah lawan wajib Fury.

Sejauh ini, Wilder masih berupaya bertarung dengan Fury kali ketiga, sementara Whyte juga dijadwalkan melakukan rematch dengan Povetkin untuk mendapatkan lagi hak duél wajib dengan juara WBC.

Tapi, konstelasi kelas berat rupanya berubah memasuki 2021. Fury dan Anthony Joshua, juara kelas berat unifikasi,  saat ini tengah melakukan negosiasi untuk menggelar megatrung –kabarnya dua kali sepanjang 2021.

Jadi, jika Whyte menang atas Povetkin pun ia harus menunggu hingga 2022 untuk melakukan duél wajibnya.

Di sisi lain, jika Whyte bisa membalas kekalahan dan kembali menggenggam gelar interim, Hearn sangat tertarik mempertemukannya dengan Wilder. Ini juga jadi impian Whyte untuk jumpa Wilder sejak lebih dari dua tahun lalu atau sejak ia menggenggam hak duél wajib dan Wilder masih jadi juara WBC.

Duél ini menarik dipromosikan karena keduanya tak suka satu sama lain.

“Fokus tetap AJ vs Fury, tentu, tapi Dillian Whyte akan menempatkan dirinya ada posisi pertarungan perbutan gelar dunia,” kata Hearn, dikutip BoxingScene.com  dari Sky Sports News.

“Saya suka pertarungan Deontay Wilder. Wilder lawan Whyte lama kami bicarakan. Whyte mengejar Wilder sekitar 3 tahun sampai kemudian Wilder kehilangan gelar dan sekarang ia [Wilder] meminta duél dengan Dillian Whyte,” tambah Hearn.

“Fokus Dillian adalah mengalahkan Povetkin untuk kembali mendapatkan tiket mandatory. Tapi, saya tak pernah berhenti berpikir, jika Whyte bisa mengalahkan Povetkin pada 6 Maret, Whyte vs Wilder jadi duél masif.”

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button