
JAKARTA, DIFANEWS.com – Terence Crawford (37-0-0, 28 KO), juara kelas welter WBO mencatat kemenangan TKO ronde 4 atas mantan juara kelas welter IBF Kell Brook (39-3-0, 27 KO) di MGM Grand Conference Center, Las Vegas.
Brook tampil tak mengecewakan pada 3 ronde awal, namun Crawford tak memberinya napas pada ronde 4. Sebuah hantaman keras mengenai bagian rahang kiri tak ayal membuat Brook sempoyongan dan menabrak tali ring.
Pertarungan kemudian dihentikan wasit setelah Crawford tanpa ampun menghujaninya dengan pukulan kombinasi kiri dan kanan.
Di awal-awal ronde, Crawford mengaku coba mengukur jarak karena Brook bagus dalam pertarungan jarak jauh. Sembari mencoba mendekati Brook, Crawford juga tetap menjaga ritme permainannya. “Itu sebabnya duél sangat kompetitif di awalnya,” ungkap Crawford, dikutip dari Fightnews.com.
“Kell memiliki bakat luar biasa,” tambah Crawford. “Ia juga sangat bugar. Bobotnya pas. Tapi, tak boleh ada alasan untuk kalah. Ia datang dengan modal tiga kemenangan. Ia kalah dari lawan yang lebih baik.”
“Sudah saya bilang siapa yang saya inginkan kemudian. Saya inginkan Pacquiao. Itu duel yang belum terjadi hingga kini. Tapi, berhubung pandemi (Covid-19), mereka tak bisa datangkan penonton di Timur Tengah. Segalanya kini 95 persen selesai. Kami punya venue. Uangnya siap. Itu yang kami tunggu sekarang,” beber Crawford pula.
“Tak pernah terjadi dalam kariér saya, tak pernah ada yang melakukan hal seperti itu dalam sparing atau apapun. Saya kena pukulan yang tak saya lihat,” kata Brook.
“Saya sangat sedih karena tidak ada yang bisa membuat saya dalam kondisi yang lebih baik. Mungkin karena saya sedikit lebih santai dan longgar sehingga kena tembakan seperti itu.”
“Crawford membuktikan, sekali lagi, mengapa ia disebut terbaik kelas welter dunia. Ia mendominasi atas petinju yang sangat bagus. Terence berada di antara petinju terbaik di bawah saya,” kata Promotor Bob Arum.

Sementara itu, pada pertarungan pendamping, Joshua ‘El Profesor’ Franco (17-1-2 (NC), 8 KO) mempertahankan gelar kelas layang super WBA regular setelah bertarung No Contest melawan mantan juara Andrew ‘The Monster’ Moloney (21-1-1[NC] di MGM Grand, Las Vegas, AS, Sabtu atau Minggu (15/11) WIB.
Moloney menyerang sejak bel pertama berbunyi. Memasuki ronde 2, mata kanan Franco sudah tak mampu melihat. Artinya, ia sudah tak bisa melanjutkan pertarungan ronde 3. Wasit Russell Mora kemudian mengatakan bahwa mata Franco sembab parah karena tandukan.
Video pertarungan diputar selama 30 menit dan tetap disebutkan sembabnya mata Franco karena tandukan. Namun, mereka tak pernah melihat kapan kejadian tandukan itu terjadi.
“Mereka mengambil [kemenangan] ini dari saya. Cedera itu karena pukulan. Saya tak bisa percaya. Saya menguasai pertarungan untuk menang bersih. Saya pantas menang. Saya mendaratkan 50-an pukulan ke matanya,” kata Moloney yang kecewa berat dengan pertandingan yang dianggap No Contest ini.
“Ini mutlak aib. Tak ada tandukan. Andrew harusnya menjadi juara baru,” tegas promotor Bob Arum.
Tapi, Oscar De La Hoya, promotor Franco dengan enteng mengatakan: “Itu efek tandukan. Efek pukulan takkan sesembab itu.”