BOGOR, DIFANEWS.COM — Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, secara umum mal-mal di Kota Bogor siap dibuka dan kembali beroperasi. Bima berharap 23 Agustus sudah jalan, sementara Ketua DPC Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bogor-Depok, Herman, ingin setidaknya pada 24 Agustus.
Pemerintah Kota Bogor sendiri bersama pengelola mal sudah menyiapkan mekanisme protokol kesehatan yang diperlukan, termasuk sosialisasi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi yang wajib digunakan sebagai skrining untuk pengunjung.
Hal itu dikatakan Bima saat meninjau kesiapan dioperasikannya kembali mal dan pusat perbelanjaan dalam waktu dekat. Dua titik yang dipantau adalah Botani Square dan Mall BTM, Sabtu (21/8). Dalam kunjungan itu Walikota didampingi Kapolresta Bogor Kota Susatyo Purnomo Condro.
“Karena kita berbicara roda ekonomi dan penghasilan karyawan disini, ada ribuan karyawan yang terdampak karena sudah hampir 2 bulan mal harus tutup,” kata Bima.
“Kita masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat untuk pembukaan pusat perbelanjaan di Kota Bogor. Kami memastikan semuanya siap buka, QR code-nya kemudian kita sosialisasikan juga aplikasi Peduli Lindungi supaya ketika sudah diperbolehkan sistemnya sudah siap.”
“Tidak mungkin Pemkot gegabah membuka, sementara angkanya tidak landai. Saya berharap betul ada perubahan level dan zona sehingga sesegera mungkin mal bisa buka. Kalau saya dan pak Kapolres maunya sore ini juga buka,” tambah Bima.
Sembari menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat, Bima meminta para pengelola pusat perbelanjaan menyiapkan apa saja yang menjadi persyaratan.
“Saya kira kita semaksimal mungkin persiapkan. Kalau ada kabar baik 23 Agustus buka, kita sudah siap. Kami bisa sampaikan ke pusat. Bogor indikasinya baik, seluruh angka-angka perkembangan Covid-nya sudah landai, dan mal pun siap,” jelasnya.
“Sekarang PR kita adalah dalam beberapa hari ke depan memaksimalkan sosialisasi aplikasi Peduli Lindungi harus betul-betul tersosialisasikan dengan baik, supaya warga siap-siap pakai aplikasi itu sebagai syarat mengunjungi mal. Saya sudah perintahkan Disperindag untuk bantu fasilitasi jika ada kendala di lapangan dari teman-teman pusat perbelanjaan,” tambah Bima.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bogor-Depok Herman mengatakan, asosiasinya memiliki 18 anggota, 7 diantaranya di Kota Bogor, 4 di Kabupaten Bogor dan 7 di Kota Depok.
“Saya pastikan 7 pusat belanja anggota APPBI di Kota Bogor siap melakukan pembukaan. Tentunya dengan protokoler yang disampaikan asosiasi dan kita sudah sebarkan di forum retail Kota Bogor. Kita berharap semua taat untuk bisa mematuhi ketentuan pemerintah,” ujar Herman.
Salah satu ketentuannya adalah setiap pengunjung diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki mal tersebut.
“Sampai saat ini sistem ini terus dibenahi dan disempurnakan, di mana dalam sistem itu sudah diatur kapasitas mal, termasuk pembatasan 50 persen. Di aplikasi itu sistemnya tertera sekian banyak orang per jumlah berapa ribu, kalau kapasitas per mal misalnya Botani ada 25 ribu, begitu 50 persen dari 25 ribu sistem ini akan lock, untuk orang tidak bisa masuk. Begitu pula setelah itu keluar (checkout) baru orang boleh masuk,” bebernya.
Ia menambahkan, dari survei uji coba pembukaan yang dilakukan di pusat perbelanjaan di Jakarta, masih banyak kendala yang ditemui.
“Di beberapa tempat memang spesifikasi mal berbeda. Ada yang segmentasinya menengah atas, menengah bawah. Tentunya pandai-pandai management mengatur ini semua,” katanya.
Herman berharap, seluruh pengelola bisa menerapkan protokol yang telah ditentukan agar apa yang dilakukan ini bisa menggairahkan kembali roda perekonomian Kota Bogor. “Syukur-syukur bisa terlaksana tanggal 24 Agustus nanti,” imbuh Herman.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, ada 19 indikator yang telah disusun Satgas Kota Bogor dalam mempersiapkan dibuka kembali operasional pusat perbelanjaan.
“Kami telah membuat panduan. Panduan ini adalah ada 19 indikator yang nanti akan dibagikan kepada pengelola untuk mengecek apakah satu pusat perbelanjaan itu siap untuk menerima pengunjung. Salah satunya gerai vaksin,” ungkapnya.
“Kalaupun tidak bisa gerai vaksin tidak usah khawatir di dekat sini ada gerai vaksin. Di Botani ada, di BTM ada, (mal) yang lain yang belum ada gerai vaksin silakan ada satu gerai untuk mendaftar peserta vaksin nanti dijemput untuk diarahkan ke gerai vaksin terdekat,” tambah Susatyo. (Iwa K)