Barcelona Sudah Tekor Rp4 Triliun, tapi Pemain Tolak Pemotongan Gaji
JAKARTA, DIFANEWS.com – Upaya Barcelona meminta penurunan gaji pemain di tengah pandemi Covid-19 menemui jalan buntu. Tak ada resolusi positif yang dihasilkan setelah terjadi pertemuan cukup panjang.
Menurut pihak klub, pendapatan mereka tergerus 300 juta euro atau Rp4,9 triliun lebih karena wabah di musim ini. Untuk bisa menyelamatkan klub, Barcelona harus melakukan penyesuaian gaji sebesar 191 juta euro atau lebih dari Rp3,1 triliun.
Karena itu pihak Barca pun meminta kesediaan pemain untuk memangkas gaji mereka. Namun, pada pertemuan yang dihadiri wakil-wakil pemain, Rabu (11/11), berakhir mengecewakan bagi pihak klub sebagaimana dilaporkan Goal.com.
Pihak pemain sendiri kabarnya menyerahkan keputusan kepada manajemen klub untuk membuat keputusan demi menyelamatkan klub tanpa merugikan pihak pemain atau para pekerja di bawah manajemen klub.
Langkah terburuk yang mungkin bisa diambil adalah mengutang sebagian gaji pemain, bukan memotong. Artinya, bila kondisinya sudah normal, klub harus membayar gaji-gaji yang terutang.
Meski begitu, ada waktu hingga 23 November untuk semua pihak untuk mendapatkan keputusan yang lebih tepat tanpa merugikan pihak manapun.
Pada proposal rencana pemotongan gaji itu, manajemen berencana memangkas gaji pemain hingga 30 persen, termasuk Lionel Messi.
Barcelona menjadi salah satu klub di Eropa yang membayar tinggi para pemainnya. Pengurangan pembayaran gaji itu sebenarnya sudah berlangsung setelah pemain seperti Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan Arturo Vidal hengkang.
Tim asuhan Ronald Koeman ini kini berada di posisi 8 La Liga, 9 poin di bawah pimpinan klasemen Real Sociedad –meski masih menyisakan dua pertandingan dibandingkan tim lain.
Itu pula yang membuat Barca kini tengah mencoba memulangkan Neymar dari Paris Saint-Germain.