Jakarta, difanews.com – Avni ‘The Turkish Wolf’ Yildirim hanya punya angan-angan tanpa dukungan kemampuan. Terbukti, menantang Canelo Alvarez di Hard Rock Stadium, Miami, Florida, Sabtu atau Minggu (28/2) WIB, Yildirim tak bisa berbuat banyak.
Tanpa perlu keluar banyak keringat, Canelo (55-1-2, 37 KO) menang RTD ronde 3 untuk mempertahankan gelar WBA, WBC, dan Ring Magazine kelas menengah super.
“Saya datang untuk menang,” kata Canelo . “Saya datang untuk membuat sejarah, dan saya punya pelatih terbaik dunia.”
Sejak awal ronde, Canelo mencecar tubuh Yildirim (21-3-0, 12 KO) untuk memancing Yildirim menurunkan tangannya. Pancingan itu mengena. Pukulan 1-2 Canelo menjatuhkan Yildirim di menit pertama ronde 3.
Setelah itu, Canelo sepertinya masih coba mengulur waktu dengan terus mencecar tubuh Yildirim. Baru pada pengujung ronde ia melakukan kombinasi pukulan. Sebuah jotosan kanan persis mengenai wajah Yildirim membuatnya terjatuh.
Unggul skill membuat Canelo leluasa menghantamkan pukulan kanan, kiri, uppercut. Yildirim mampu bertahan hingga akhir ronde, namun menolak melanjutkan duél ke ronde 4. Ia sepertinya sudah putus asa untuk bisa meladeni kehebatan Canelo .
Statistik CompuBox juga menceritakan segalanya. Tercatat Canelo mendaratkan 67 dari 168 pukulan (40%), menghantamkan power punching sebanyak 59% (58/99). Sebaliknya, Yildirim hanya mencatat 11 pukulan dari 105 (7 jab, 4 power shot). Dalam perbandingan pukulan ke tubuh, Canelo 25, Yildirim 5.
Sementara itu, dalam konferensi pers di atas ring, kepada komentator DAZN Chris Mannix, promotor Eddie Hearn mengatakan resmi akan mempertemukan Canelo dengan juara kelas menengah super WBO Billy Joe Saunders, 8 Mei.
“Yang saya butuhkan naik ring dan bikin sejarah,” kata Canelo lagi. “Saya tak mau diperbandingkan dengan siapa pun. Saya menghormati semua petinju, tapi saya ingin bikin sejarah sendiri.”
Duél melawan Joe Saunders akan kian mendekatkan Canelo dengan status undisputed. Jika ia menang atas Saunders, lawan berikutnya adalah Caleb Plant, pemegang gelar IBF.