JAKARTA, DIFANEWS.com — Devin ‘The Dream’ Haney (24-0-0, 15 KO), juara kelas ringan WBC, mengaku siap meladeni keberingasan peraih emas Olimpiade dan dua kali juara dunia Yuriorkis Gamboa (30-3-0, 18 KO) di Seminole Hard Rock Hotel & Casino, Miami, Florida, Sabtu (7/11).
Duél melawan Gamboa, jadi yang pertama buat Haney, 21 tahun, mempertahankan gelar yang direbutnya setelah menang atas Alfredo Santiago, November 2019.
Gamboa, 38 tahun, terakhir kalah KO ronde 12 dari Gervonta Davis, Desember 2019.
“Gamboa sudah memberi banyak bagi tinju dan fakta ia memberikan lawan masalah sudah membuktikan kehebatannya,” kata Haney.
“Melalui pertarungan ini saya ingin buktikan kepada orang yang selama ini tak menempatkan diri saya sebagai salah satu yang terbaik di kelas ini. Pada duél nanti saya akan perlihatkan apa yang belum pernah dilihat orang sebelumnya.”
“Saya menghormati Gamboa, tapi di atas ring tak ada rasa hormat. Di atas ring ia musuh saya.”
“Saya sepenuhnya fokus saat ini. Saya ingin menjadi wajah pertinjuan.”
Di kelas ringan yang banyak diisi petinju-petinju berbakat seperti Teofimo Lopez dan Gervonta Davis, Haney memang harus memperlihatkan dirinya memiliki sesuatu yang istimewa.
“Tank Davis, Teofimo Lopez, dan Ryan Garcia semuanya potensi besar lawan-lawan saya.”
“Saya punya cita-cita menjadi petinju miliarder pertama dan untuk bisa merealisasikannya Anda harus menghadirkan penampilan bernilai miliaran. Itulah yang akan saya lakukan pada 7 November nanti,” tandas Haney.
Haney saat ini menyandang sabuk gelar kelas ringan WBC, gelar yang sejatinya milik Vasyl Lomachenko yang diangkat WBC sebagai Franchise Champion. Status itu dapat dikatakan kini melekat pada Teofimo Lopez setelah mengalahkan Lomachenko.
Lopez mungkin tak keberatan jika harus mengusir Haney dari statusnya sebagai juara dunia.
