Bisnis

Giant Gulung Tikar, 4 Bisnis Ritel Ini Bangkrut di Indonesia

Ritel Offline kalah bersaing dengan ritel Online.

BOGOR, DIFANEWS.com — Perkembangan digital Indonesia terus mengalami perubahan. Salah satunya adalah perubahan perilaku konsumen dari luring (luar jaringan, offline) menuju daring (dalam jaringan, online). Perubahan ini memberi dampak cukup signifikan kepada perkembangan ritel di Indonesia.

Persaingan antara ritel offline dan online semakin tinggi. Bahkan ada beberapa ritel yang telah memiliki sejarah panjang di Indonesia harus menutup gerainya.

Berikut 4 Bisnis Ritel ini gulung tikar di Indonesia :

  1. Giant

Perusahaan ritel yang dimiliki oleh PT Hero Supermarket Tbk ini telah menutup 6 gerainya. Bahkan, induk perusahaannya, PT Hero Supermarket Tbk telah menutup 26 gerai hingga Januari 2019 dan mem-PHK 532 pegawainya. Penutupan gerai tersebut karena perusahaan tengah menjalankan kebijakan efisiensi.

2. Central Department Store

Pada 18 Februari 2019 , PT Central Retail Indonesia menutup 1 dari 3 gerainya. Di akhir penutupannya, gerai yang berada di Mall Neo Soho, Jakarta, ini mengadakan closing down sale hingga 90 persen. Dari keterangan manajemen, penutupan dilakukan karena penyesuaian dengan perubahan konsumsi dari konsumen yang menginginkan kecepatan dan efisiensi.

3. GAP

Pemegang hak operasional GAP, PT Gilang Agung Persada, menghentikan kerja samanya dengan brand fesyen asal Amerika Serikat ini di awal tahun 2018. Dengan berhentinya kerja sama tersebut, seluruh gerai GAP yang tersebar di Jakarta, Bali, dan Surabaya terpaksa ditutup. Alasan utama dari pemberhentian kerja sama ini dikarenakan pihak perseroan ingin mengembangkan bisnis dengan brand yang lain.

4. 7 Eleven

Sempat mendapat pendanaan dari pihak investor, 7-Eleven Inc akhirnya memilih untuk mengakhiri perjanjian dengan PT Modern Sevel Indonesia pada Juni 2017. Sebagai akibatnya, seluruh gerai 7 Eleven yang tersebar di seluruh Indonesia pun terpaksa ditutup. Penyebab utama dari penutupan ini adalah kurangnya sumber daya dan terlambatnya penyesuaian dengan kompetitor

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button