Bisnis

Kadin Papua Dorong Pembangunan Pabrik Sagu Lewat Kerja Sama, Bukan Investasi

“Kunjungan ini sangat penting untuk mendapatkan informasi sebelum diajak menjadi rekan kerja membangun pabrik di Papua,” kata Ronald Antonio seperti dilansir papua.go.id.

BANGKA BELITUNG,  difanews.com — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua, Ronald Antonio, siap mendorong pembangunan pabrik sagu di Bumi Cenderawasih, lewat kerja sama dengan salah satu perusahaan pengolahan tepung sagu modern di Bangka Belitung.

Hal ini disampaikan Ronald Antonio kepada pers, Selasa (18/1), di sela-sela kunjungannya ke pabrik sagu milik PT Bangka Asindo Agri (BAA), di kelurahan Kenanga Kecamatan Sungailiat, Bangka Belitung.

“Kunjungan ini sangat penting untuk mendapatkan informasi sebelum diajak menjadi rekan kerja membangun pabrik di Papua,” kata Ronald Antonio seperti dilansir papua.go.id.

“Sebab Papua ini punya lahan sagu yang luas sehingga cocok mendorong pembangunan pabrik sagu untuk mengolah tepung kemudian bisa juga dibuat menjadi mie. Apalagi Sago Mee buatan PT. BAA ini merupakan produk mie pertama di dunia yang glouten free dan sangat baik,” ujar dia.

Ketua Umum Kadin Papua yang didampingi empat wakil ketua umum tersebut berkesempatan melihat pemanfaatan limbah pengolahan tepung sagu yang di produksi menjadi biogas. Dimana proses pabrikasi tepung sagu itu pula dibuat menjadi bio gas untuk bahan bakar pembangkit listrik.

Yang mana listrik tersebut bisa dimanfaatkan untuk pasokan listrik pabrik ataupun dijual ke PLN dan merupakan suatu terobosan bagus untuk nanti bisa diterapkan di Papua.

“Saya kira kalau terwujud, maka kerja sama dengan PT. BAA untuk membangun pabrik seperti ini di Papua akan bisa memajukan perekonomian tanah ini. Sebab banyak manfaat yang bisa diraih, selain sagunya diolah menjadi bahan makanan ternyata bisa juga untuk menghasilkan energi terbarukan,” ucap dia.

Pada kesempatan itu, Ronald meminta dukungan pemerintah daerah agar upaya tersebut bisa terwujud. Sebab PT BAA memiliki pengalaman memanfaatkan hutan sagu di Papua tanpa harus merusak hutannya.

“Pastinya kami mencari investor yang tidak hanya mementingkan keuntungan bisnis tetapi juga memperhatikan keseimbangan alam. Dan kami juga terus mencari cara memikirkan kesinambungannya”.

“Disamping itu, kita juga memikirkan peranan masyarakat lokal Papua, sebab kita tidak ingin agar potensi sagu yang luar biasa di Papua ini, dikuasai oleh investor. Tetapi harus bermitra dengan masyarakat sehingga ada perputaran ekonomi yang baik diatas tanah ini,” tandasnya. ***

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button