Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola
Salah satu tujuan dari sistem pengendalian manajemen adalah mengendalikan kinerja manajemen agar strategi perusahaan dijalankan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Kinerja manajemen yang paling penting untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana manajemen mengelola aktiva perusahaan secara optimal. Sistem pengendalian manajemen yang baik harus mampu mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola.
Di beberapa unit usaha, fokus adalah pada laba yang diukur dari selisih antara pendapatan dan beban. Di unit usaha lain, laba dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Pusat tanggung jawab yang terakhir ini disebut sebagai pusat investasi. Pusat Investasi menggunakan jenis-jenis aktiva. Kumpulan aktiva tersebut dinamakan dasar investasi.
Umumnya, para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja. Pertama, mereka harus merealisasikan laba yang mencukupi dari sumber daya yang digunakan, Kedua, mereka harus dapat menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Tujuan dari menghubungkan laba dengan investasi adalah untuk memotivasi para manajer unit usaha guna mencapai sasaran-sasaran tersebut di atas.
Pemanfaatan aktiva merupakan analogi dari tujuan pusat laba untuk dapat memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang dilakukan oleh manajer, serta sebagai pengukuran kinerja unit sebagai entitas usaha, Ada dua cara alternatuif dalam mengaitkan laba dengan aktiva yaitu dengan menggunakan ROI dengan EVA, Dimana keduanya memiliki peran dalam menyediakan informasi guna pengambilan keputusan yang dan pengukuran kinerja ekonomi suatu unit usaha.
Dalam analisis mengenai perlakuan alternatif atas aktiva dan perbandingan ROI dengan EVA
dimana Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Sutrisno 2000) akan tetapi konseptual ROI untuk mengevaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya perilaku disfungsional dari para manajer unit usaha, sedangkan EVA berkaitan nilai tambah ekonomi dimana EVA diperoleh dari pengurangan beban modal dari laba operasi bersih. Beban modal diperoleh dari perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan dengan sautu tingkat tarif, sehingga mendorong para manajer untuk meningkatkan dengan mengambil tindakan-tindakan yang konsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. EVA memecahkan permasalahan perbedaan sasaran laba untuk aset yang sama dalam unit usaha yang berbeda dan sasaran laba yang sama untuk aset berbeda pada unit usaha berbeda.
Dalam memutuskan dasar investasi apa yang akan digunakan untuk mengevaluasi pusat investasi, kantor pusat menanyakan dua hal: Pertama, praktik-praktik apa saja yang akan membuat para manajer unit usaha menggunakan aktiva mereka dengan efisien dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva baru? Mungkin, ketika laba mereka berkaitan dengan aktiva yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba untuk meningkatkan kinerja mereka yang diukur dengan cara mengendalikan kas secara terpusat, mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung (melalui kemampuan mereka untuk menghasilkan penjualan, dan secara langsung) Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang-yaitu dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antar periode lebih baik secara konsep.
Kesalahan konseptual ROI untuk mengevaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya perilaku disfungsional dari para manajer unit usaha. Sehinggapenggunaan EVA sebagai perangkat pengukuran kinerja sangat disarankan. Tetapi EVA tidakmenyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan perhitungan aktiva tetap karena dalam proses anggaran modal sebelum trjadinya dan oleh audit setelah penyelesaian mengenai arus kas yang diantisipasi terwujud atau belum. Hal tersebut menjadi sesuatu yang memuaskan karena penghematan atau pendapatan aktual dari akuisisi aset tetap tidak dapat diidentifikasikan.
Dalam mengevaluasi kinerja ekonomi dibutuhkan laporan kinerja ekonomi, yang dimana menjadi acuan/dasar dalam memperoleh niilai perusahaan secara keseluruhan, dengan kata lain laporan ekonomi ini berfokus pada profitabilitas dimasa depan daripada profitabilitas yang sekarang tau yang lalu.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Muhamad Juhaenu Gilam (191011201253)
2. Nursyah Fitri Hariani Parinduri (191011201326)
3. Tyta Sukmawardani (191011201097)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
Daftar Pustaka
Jamali, N. (2014). PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN AKTIVA. PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN AKTIVA YANG DIKELOLA: ALOHA PRODUCTS.
Mawon, L. (2015). Mengukur dan Mengendalikan Aset yang dikelola. Universitas Brawujaya.
Pratiwi, F. Z. (2020). Pengaruh Pengelolaan Aktiva Tetap dan Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Tingkat Ptrofitabilitas. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi).
Puspa, E. (2020). Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang dikelola. Stie Igi.